BeritaHits.id - Tagar 'Slank Penipu' tengah menjadi trending topic di Twitter. Trending ini merupakan bentuk kritikan warganet terhadap band Slank yang dinilai bungkam terkait polemik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menonaktifkan 75 pegawainya.
Warganet beramai-ramai mempertanyakan alasan Slank tetap bungkam. Padahal, selama ini band Slank terkenal sebagai grup musik yang selalu vokal dalam memberikan kritikan kepada pemerintah, baik secara langsung maupun melalui karya-karya mereka.
Salah seorang pengguna Twitter dengan akun @kafiradikalis memberikan kritikan tajam tehradap Slank. Ia menyentil perbedaan Slank era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bagi yang bingung #SlankPenipu jadi trending yakni karena dulu mereka lantang bela KPK saat disenggol penguasa (era SBY)," cuit @kafiradikalis seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Kamis (13/5/2021).
Baca Juga: Angin Prayitno Belum Bisa Dijenguk Keluarga di Rutan KPK, Masih Isolasi
"Tapi kini ketika rezim @jokowi berkuasa (yang didukung Slank) bikin KPK sekarat, eh Slank malah membela penguasa," lanjutnya.
Sedangkan warganet lainnya nampak menyentil Slank dengan salah satu lirik lagu band mereka sendiri. Lirik ini terkait KPK. Warganet pun menyatakan menolak lupa atas kritikan lantang Slank di masa lalu yang kini sudah padam.
"Balikin-balikin KPK gue kayak dulu lagi. Elo harus tanggung jawab kalau KPK nanti-nanti mati. Balikin-balikin kehidupanku yang seperti dulu lagi. Balikin-balikin kebebasanku yang seperti dulu lagi. (Disadur dari lagu Slank). Merawat ingat," tulis seorang warganet.
Selain itu, berikut merupakan sejumlah kritikan warganet terkait Slank yang dinilai bungkam soal upaya pelemahan KPK:
"Jaman sekarang jangan percaya bacotan para musisi atau selebriti yang seolah bela rakyat dengan lagu atau statment mereka. Karena semua itu bushit. Ingat kebanyakan musisi atau selebriti mereka akan selalu mendukung kebijakan pemerintah entah benar atau salah asalkan aman dan terus bisa berkarya," kritik warganet.
Baca Juga: Berlebaran, Anggota Keluarga Tahanan KPK Datang Membawakan Makanan
"Dulu suaranya sangat lantang. Sekarang malah beku," sentil warganet.
"Dulu sebelum reformasi lagunya kritis setelah dekat dengan penguasa jadi miris. #slankpenipu jadi trending," tambah yang lain.
"Terus terang, saya juga kecewa. Maafkanlah aku," celutuk warganet.
Kontroversi KPK Resmi Nonaktifkan 75 Pegawai Yang Tak Lolos TWK
KPK resmi menonaktifkan 75 pegawai yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), termasuk penyidik Novel Baswedan.
Penonaktifan Novel Baswedan dan 74 pegawai KPK itu termaktub dalam Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021, yang diteken Ketua KPK Firli Bahuri tertanggal 7 Mei 2021.
Terkait putusan itu, Novel dan puluhan pegawai KPK menegaskan bakal melawan keputusan tersebut karena dinilai janggal.
Dia mengatakan, 75 pegawai KPK termasuk dirinya sedang mendiskusikan penonaktifan tersebut.
Sementara tim kuasa hukum dari koalisi masyarakat sipil akan mendampingi mereka dalam proses perlawanan.
"Akan ada tim kuasa hukum dari koalisi masyarakatr sipil. Lucu juga SK (surat keputusan) penonaktifannya," kata Novel, Selasa (11/5/2021).
Dia mengungkapkan, SK itu dimaksudkan untuk menginformasikan dirinya dan 74 pegawai lain tidak lolos penilaian.
Tapi, kata dia, di dalam SK itu juga ada poin bahwa Novel dan pegawai yang tak lulus harus menyerahkan tugas serta tanggung jawab ke atasan.
Artinya, Novel tidak boleh lagi melakukan penyidikan atas kasus-kasus korupsi.
Padahal, selama ini diketahui, Novel serta sejumlah penyidik lain yang tak lulus TWK, dikenal sebagai orang yang getol membongkar kasus korupsi kelas kakap. (Suara.com)
Berita Terkait
-
KPK Berharap Sayembara Rp 8 Miliar Bantu Temukan Harun Masiku
-
Kasus Suap Proyek DJKA Kemenhub, KPK Tahan 3 Ketua Pokja
-
Sayembara Maruarar Sirait Tangkap Harun Masiku Berhadiah Rp8 M Dicap Hina KPK, PDIP: Kenapa Ara Sesongong Itu?
-
Mangkir Lagi dari Panggilan Polisi! Firli Bahuri Ogah Diperiksa Kasus Suap SYL
-
Ara Buka Sayembara Rp 8 Miliar Bagi yang Temukan Harun Masiku, KPK: Patut Kita Apresiasi
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak