BeritaHits.id - Politikus Partai Gelora Fadli Zon nampak mengkritik aturan penutupan TPU untuk ziarah. Ia memprotes kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Kritkan Fadli ini diutarakan di akun Twitternya. Ia nampak me-retweet dan mengomentari sebuah berita terkait peziarah di salah satu TPU Jakarta Barat yang marah karena makam ditutup namun mal buka.
Menurutnya, Gubernur Anies Baswedan juga harus menutup usat perbelanjaan agar adil. Jika tidak, situasi itu disorot tajam oleh Fadli telah menganggu keadilan rakyat.
"Pak @aniesbaswedan, sebaiknya mal ditutup saja kalau ziarah di TPU pun tak dibuka. Ini mengganggu rasa keadilan," cuit Fadli seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Jumat (14/5/2021).
Apalagi, penyebaran virus corona dinilai lebih membahayakan di mal ketimbang di TPU. Hal ini disebabkan mal merupakan ruangan tertutup sedangkan tempat ziarah tidak.
"Mal di ruang tertutup ber AC, TPU di ruang terbuka. Lebih bahaya mana? 'Peziarah di TPU Tegal Alur Jakbar Marah: Makam Tutup, Mal Buka!' Menurutnya, kebijakan itu baru adil," tandasnya.
Kritikan Fadli Zon itu langsung diserbu komentar oleh warganet. Banyak dari mereka yang menuliskan dukungan atas kritikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.
"Inilah blunder kebijakan dan peraturan pemerintah skrg ini terlalu berlebihan dalam mengatur corona dan membuat rakyat kecil khususnya menderita. Padahal kebijakan yang lain-lain sebelumnya bagus banget buat negara kita," kritik warganet.
"Para penghuni TPU sudah menerapkan prokes dengan menjaga jarak tiap makam 1 meter. Minim kontak fisik antara penghuni dan peziarah terpisah bebatuan dan tanah serta terpisah alam kubur dengan alam dunia," ujar yang lain.
Baca Juga: Viral Pria Order Baju Lebaran, Pas Buka Paket: Nyesek Sampai ke Empedu
"Iye keadilan sudah terbalik. Yang mudik di larang TKA boleh masuk. Lebih bahaya mana tuh," sahut warganet.
"TPU itu tempat terbuka padahal, udara disana lebih baik daripada tempat indoor," tambah yang lainnya.
"Saya yakin maunya semua ditutup sementara. Tapi pasti ditolak pusat. Sekedar untuk mengurangi tempat yang berpotensi jadi tempat berkumpul yang memang dari pusat ngasih daerah yang atur," komen warganet.
Berita Terkait
-
Arus Balik, Polda Metro Perketat Akses ke Jakarta, Berlakukan Skrining
-
PNS Ogah Ikut Lelang Jabatan Pemprov DKI, KASN Diminta Turun Tangan
-
Hari Lebaran Kedua, TPU Pondok Ranggon Sepi Peziarah
-
Viral Pria Order Baju Lebaran, Pas Buka Paket: Nyesek Sampai ke Empedu
-
Pria Pamer Bentuk Pagar Rumah Biar Orang Miskin Gak Masuk, Ending Surprise
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!