Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Hernawan
Selasa, 18 Mei 2021 | 17:25 WIB
Stadion Utama Gelora Bung Karno (Suara.com/Adie Prasetyo)

BeritaHits.id - Kisah seorang warganet ditegur satpam Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta ketika hendak memotret dengan kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex mendadak viral usai dibagikan oleh fotografer senior Arbain Rambey.

Ketika dicecar berbagai pertanyaan soal alasan pelarangan foto di lingkungan GBK dengan DSLR, satpam tersebut mengatakan takut fotonya akan dipakai endorse model Instagram.

Cerita soal pemotretan di lingkungan GBK Senayan Jakarta tersebut terungkap dari sebuah unggahan yang dibagikan ulang oleh Arbain Rambey melalui akun Twitter miliknya, Selasa (18/5/2021).

"Motret di kompleks GBK tak boleh pakai DSLR? Apa bedanya dengan pakai mirrorless atau HP premium? Apa dasar aturan ini?" ungkapnya seperti dikutip beritahits.id.

Baca Juga: Fadli Zon Unggah Foto Lawas Aksi Bela Palestina, Publik: Gerak Nyata Bos

Dalam curhatan itu, ditampilkan reka ulang percakapan antara satpam dengan seseorang yang mengeluhkan soal larangan pemotretan di GBK.

Viral curhatan dilarang foto di Gelora Bung Karno pakai DSLR (Twitter).

Satpam sebagaimana dimaksud mengatakan bahwa DSLR dilarang di lingkungan GBK karena sudah sesuai dengan aturan atau SOP-nya.

Namun, sosok pencurhat tampak keras dengan argumennya. Dia mengatakan bahwa biasanya memang tidak boleh dipakai di dalam stadion apabila ada pertandingan.

Meski begitu, pencurhat berdalih bahwasannya dia saat itu hendak memotret di luar area stadion Gelora Bung Karno sehingga menurutnya tak wajar apabila dilarang.

Dalih tersebut tidak membuat satpam luluh. Sebab, satpam tersebut tetap melarang mengingat SOP berkata demikian.

Baca Juga: Anak Hina 'Palestina Babi, Mari Kita Bantai', Ibu Terisak Meminta Maaf

Saat ditanya lebih lanjut alasan kenapa memotret dengan DSLR dilarang, satpam lantas berkata bahwa takutnya foto akan jadi endorse model yang ramai di Instagram.

"Nanti takutnya foto bapak bakal jadi endorse model instagram itu," ujarnya.

Setelah mencoba membuktikan bahwa alasan pemotretan bukan untuk endorse, satpam tetap melarang foto di area GBK dengan kamera DSLR.

Oleh sebab itu di akhir curhatannya, sosok pria yang dilarang mengambil gambar di area GBK menyesalkan hal itu. Sebab untuk menunjukkan betapa bagusnya GBK saja harus menemui rintangan sulit.

"Jangan tanya apa yang negara bisa berikan untukmu, tapi apa yang bisa kamu lakukan untuk negara. Gimana mau melakukan sesuatu, kalau niat baik menunjukkan betapa bagusnya GBK aja kudu menyelesaikan lari halang rintang," sesalnya.

Curhatan tersebut menuai berbagai komentar pro dan kontra. Sampai artikel ini ditulis, unggahan Arbain Rambey tersebut sudah menuai ratusan retweets dan hampir 700 likes.

Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak GBK soal curhatan larangan memotret dengan menggunakan DSLR.

"Beneran nanya, kalau memang buat endorse Instagram memangnya kenapa? Pengelola GBK rugi berapa?" komentar Ndrandri.

"Kesalahpahaman yang berkelanjutan sejak demam DSLR melanda tahun 2004, banyak pihak dan oknum mengira memoret dengan DSLR pasti bertujuan komersil lalu ingin ikut mendapat bagian. Mereka lalu menerapkan larangan, pembatasan, kartu pas, dan cara-cara lain," timpal Freddyths.

"Sebenarnya kalau baca kayak gini kasihan sama satpamnya. Karena kadang mereka cuma nerapin aturan yang gak tahu alasannya kenapa. Gak semua satpam well trained. Cuma disuruh aja. Harusnya complain begini ke manajemennya," sambung Imsmolfish.

Namun menurut warganet lain, aturan tersebut baru diterapkan belakangan ini. Sebab beberapa bulan lalu dia mengaku sempat memotret dengan kamera.

"3 bulan lalu boleh gue foto-foto di GBK. Muter-muter pakai lensa tele segede gaban di depan petugasnya. Bulan ini gue ke sana lagi, eh sudah gak dibolehin lagi dong foto-foto di sana. Gue pakai mirrorless, kayaknya disamain deh sama DSLR," ungkap Joelmatondanggg.

Load More