Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Ruth Meliana Dwi Indriani
Jum'at, 21 Mei 2021 | 14:37 WIB
CEK FAKTA Viral Foto Apa Indonesia Tidak Punya Tempat Ibadah. (Turnbackhoax.id)

BeritaHits.id - Beredar foto yang memperlihatkan sekelompok pria sedang melaksanakan ibadah salat di pinggir jalan sampai disebut tidak punya tempat ibadah.

Foti ini dibagikan oleh akun Facebook bernama @KP Norman Hadinegoro. Ia mengklaim peristiwa sekompok pria yang salat di pinggir jalan itu terjadi di Indonesia.

Dalam keterangannya, akun Facebook itu nampak mengkritik kelompok pria yang salat di pinggir jalan itu. Menurutnya, hal itu seolah membuat Indonesia terlihat tidak memiliki tempat ibadah.

Berikut narasi yang dibagikan bersama foto itu:

Baca Juga: Viral Tetangga Julid Kena Hujat Netizen: Buset Iri Bilang Bos!

"Masih ada kelompok pamer seperti ini …?
Apa Indonesia tidak punya tempat Ibadah..?Anda numpang sholat dirumah orang akan diterima dengan senang hati.

CEK FAKTA Viral Foto Apa Indonesia Tidak Punya Tempat Ibadah. (Turnbackhoax.id)

Lantas benarkah klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Turnbackhoax.id -- Jaringan media Suara.com, narasi tersebut dipastikan salah atau hoaks.

Foto tersebut ditemukan pada laman @aljazeera.com beberapa tahun lalu, tepatnya pada 19 Juli 2009. Isi dalam artikel tersebut membahas tentang kehidupan warga muslim di Amerika Serikat pasca peristiwa teror 9/11.

Baca Juga: Bocah Ikut Demo Bela Palestina di Kedubes AS: Diajak Ayah, Senang Panas

CEK FAKTA Viral Foto Apa Indonesia Tidak Punya Tempat Ibadah. (Turnbackhoax.id)

Diketahui bahwa peristiwa 9/11 adalah merupakan serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. pada 11 September 2001.

Fakta itu memastikan jika foto orang salat itu tidak diambil di Indonesia, melainkan Amerika Serikat.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka informasi yang beredar di Facebook terkait tiga orang pria melakukan ibadah shalat di jalanan Indonesia tidak benar.

Narasi tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Load More