Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Chyntia Sami Bhayangkara
Jum'at, 21 Mei 2021 | 16:43 WIB
Siswa SMA di Bengkulu hina Palestina dikeluarkan dari sekolah [Foto: Antara]

BeritaHits.id - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menyayangkan pihak sekolah yang memberhentikan MS, siswi di sebuah sekolah di Bengkulu yang menghina Palestina lewat media sosial.

Menurut Eko, sikap pihak sekolah tersebut tak jauh bedanya dengan zionis Israel yang menghancurkan masa depan pemuda.

Sindira menohok itu disampaikan oleh Eko lewat kanal YouTube CokroTV bertajuk 'Eko Kuntadhi: Memberhentikan Siswa Karena TikTok Soal Palestina Itu Ngaco!' pada Kamis (20/5/2021).

"Masa depan seorang siswi dikorbankan, dikeluarkan dari sekolah. Lalu apa bedanya sekolah di Indonesia dengan zionis Israel yang juga merenggut masa depan pemuda-pemudi di Palestina? Sama saja kelakuan mereka," kata Eko seperti dikutip Beritahits.id, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Dukung Palestina di Gladak Solo, Massa Bakar Bendera Israel

Komentar Eko Kuntadhi soal siswi penghina Palestina dikeluarkan sekolah (youtube/cokrotv)

Menurut Eko, seorang pelajar yang melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi karena ia masih belajar.

Seharusnya sikap yang tidak baik tersebut menjadi tugas rumah bagi sekolah untuk memperbaiki sikap dan perilaku anak didiknya, bukan malah mengeluarkannya dari sekolah.

"Justru institusi sekolah punya tanggungjawab jika seandainya siswi ini salah, mendidik siswinya jika memang berbuat sesuatu yang tidak sesuai," ungkapnya.

Terlebih, kesalahan yang dilakukan oleh siswi di Bengkulu tersebut bukanlah perbuatan kriminal atau penyalahgunaan narkoba.

Seharusnya sekolah bisa menyikapi kasus tersebut dengan bijak, tidak langsung memberikan hukuman dikeluarkan dari sekolah.

Baca Juga: Sosok Berjasa di Balik Gencatan Senjata Israel-Palestina

"Jika ujaran di tiktok memerahkan telinga yang mendengar, ya panggil saja siswinya beserta orang tuanya berikan nasihat, dididik yang baik enggak usah dikeluarin," tegasnya.

Simak video selengkapnya di sini.

Siswi Penghina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah

MS, gadis berusia 19 tahun di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, dikeluarkan dari sekolah, lantaran menghina Palestina.

Pelajar salah satu SMA di Bengkulu Tengah itu, dikembalikan sekolah kepada orangtuanya, setelah sebelumnya sempat dilaporkan ke polisi.

"Keputusan ini kami ambil karena pihak sekolah sudah mendata tata tertib poin pelanggaran MS. Jadi, dia sudah melampaui poin pelanggaran tata tertib dari ketentuan yang ada," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/5/2021).

Poin pelanggaran MS itu juga sudah dibahas dalam rapat Dinas Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Benteng dengan pihak sekolah. Hasil rapat memutuskan MS dikembalikan ke orangtua.

Sebelumnya, MS sempat viral di media sosial karena mengunggah materi menghina Palestina. Namun, MS sudah meminta maaf.

"Saya minta maaf atas perbuatan saya. Baik kepada warga Palestina maupun seluruh warga Indonesia," kata MS.

MS menuturkan, perilakunya itu hanya iseng demi mengikuti tren kekinian. Ia juga tak menyangka bakal berdampak besar.

"Saya hanya iseng dan bercandaan saja bukan maksud berbuat apa-apa dan saya juga tidak menyangka bisa seramai ini," kata MS.

Sebelumnya, M mengunggah video dengan durasi sekitar 8 detik yang berisikan kata-kata tidak pantas.

Unggahannya itu mendapatkan respon negatif dari masyarakat dan meminta M untuk segera meminta maaf.

Load More