BeritaHits.id - Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi menyayangkan pihak sekolah yang memberhentikan MS, siswi di sebuah sekolah di Bengkulu yang menghina Palestina lewat media sosial.
Menurut Eko, sikap pihak sekolah tersebut tak jauh bedanya dengan zionis Israel yang menghancurkan masa depan pemuda.
Sindira menohok itu disampaikan oleh Eko lewat kanal YouTube CokroTV bertajuk 'Eko Kuntadhi: Memberhentikan Siswa Karena TikTok Soal Palestina Itu Ngaco!' pada Kamis (20/5/2021).
"Masa depan seorang siswi dikorbankan, dikeluarkan dari sekolah. Lalu apa bedanya sekolah di Indonesia dengan zionis Israel yang juga merenggut masa depan pemuda-pemudi di Palestina? Sama saja kelakuan mereka," kata Eko seperti dikutip Beritahits.id, Jumat (21/5/2021).
Menurut Eko, seorang pelajar yang melakukan kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi karena ia masih belajar.
Seharusnya sikap yang tidak baik tersebut menjadi tugas rumah bagi sekolah untuk memperbaiki sikap dan perilaku anak didiknya, bukan malah mengeluarkannya dari sekolah.
"Justru institusi sekolah punya tanggungjawab jika seandainya siswi ini salah, mendidik siswinya jika memang berbuat sesuatu yang tidak sesuai," ungkapnya.
Terlebih, kesalahan yang dilakukan oleh siswi di Bengkulu tersebut bukanlah perbuatan kriminal atau penyalahgunaan narkoba.
Seharusnya sekolah bisa menyikapi kasus tersebut dengan bijak, tidak langsung memberikan hukuman dikeluarkan dari sekolah.
Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Dukung Palestina di Gladak Solo, Massa Bakar Bendera Israel
"Jika ujaran di tiktok memerahkan telinga yang mendengar, ya panggil saja siswinya beserta orang tuanya berikan nasihat, dididik yang baik enggak usah dikeluarin," tegasnya.
Simak video selengkapnya di sini.
Siswi Penghina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah
MS, gadis berusia 19 tahun di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, dikeluarkan dari sekolah, lantaran menghina Palestina.
Pelajar salah satu SMA di Bengkulu Tengah itu, dikembalikan sekolah kepada orangtuanya, setelah sebelumnya sempat dilaporkan ke polisi.
"Keputusan ini kami ambil karena pihak sekolah sudah mendata tata tertib poin pelanggaran MS. Jadi, dia sudah melampaui poin pelanggaran tata tertib dari ketentuan yang ada," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan, seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/5/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!