BeritaHits.id - Pengamat politik Rocky Gerung menilai banding Habib Rizieq Shihab setelah divonis empat tahun penjara karena kasus swab RS Ummi semestinya dirayakan.
Rocky Gerung menyinggung keadilan dalam kasus Habib Rizieq dan kemungkinan muncul keonaran dari putusan majelis hakim tersebut.
Pernyataan Rocky Gerung soal perayaan banding tersebut disampaikan dalam video berjudul "Vonis Habib Rizieq 4 Tahun, Hakim Bisa Kena Pasal Picu Keonaran" yang tayang melalui akun YouTube-nya, Kamis (24/6/2021).
Bukan tanpa alasan, Rocky Gerung menyebut banding Habib Rizieq harus dirayakan karena tercetus tiba-tiba di sidang, tanpa berpikir panjang seperti biasanya.
"Anggap aja ini peristiwa yang mesti kita rayakan karena tiba-tiba Habib Rizieq langsung menyatakan banding. Kan biasanya pikir-pikir dulu, semacam basa-basi," kata Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
Menurut Rocky Gerung, Habib Rizieq tidak berpikir soal untung rugi karena menganggap publik pun juga setuju untuk dilakukan banding.
"Dia gak mikir benefit cost, apa untungnya. Dia langsung bilang banding. Karena publik di luar juga tahu dan mau banding. Rakyat ingin banding," tegasnya.
Lebih lanjut, Filsuf kelahiran Manado tersebut kemudian mengurai pihak yang menurutnya justru membuat keonaran, bukan Habib Rizieq.
Rocky Gerung menyinggung keberadaan sejumlah akun YouTube yang dicurigainya bisa jadi merupakan sewaan Istana maupun lembaga survei.
Baca Juga: Momen Ibu Nike Ardilla Bertemu Gadis yang Mirip Anaknya, Nangis hingga Tak Lepas Pelukan
"Hakim pengadilan benar-benar gak paham sosiologi hukum. Yang onar itu YouTuber yang (mungkin) disewa negara dan lembaga survei, untuk bikin keonaran. Seharusnya hakim panggil mereka, ini benar-benar ada atau diasuh," terang dia.
Dia menambahkan, kekinian publik menuntut mereka yang sebenarnya membuat keonaran seharusnya juga diperlakukan sama.
"Rasa keadilan publik beredar lebih dulu dari pengadilan. Rasa keadilan beredar lebih dulu sebelum hakim vonis," katanya.
Rocky Gerung mengatakan, publik sebenarnya sudah menganggap itu bagian dari kekuasaan. Kendati begitu, menurutnya publik ingin adanya perdamaian.
Menurut dia, publik ingin pemerintah berdamai karena Habib Rizieq sudah lama menjadi ojok-ojokan di Indonesia.
"Lebih dalam publik menginginkan ada perdamaian karena Habib Rizieq terlalu lama diojok-ojok. Memang ada kesalahan, tapi dibuat sedemikian rupa sehingga tiba di beberapa tahun tuntutan," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!