Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Jum'at, 25 Juni 2021 | 16:26 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI Zubairi Djoerban

BeritaHits.id - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Beragam pertanyaan pun muncul terkait penyebab lonjakan kasus positif Covid-19 di beberapa minggu belakangan ini.

Salah satu yang cukup santer diperbincangkan adalah kemampuan virus baru varian Delta yang disebut bisa menular dan menginfeksi dalam hitungan detik saja.

Terkait hal itu, Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban lantas memberikan penjelasan.

Lewat sebuah utas yang ia tulis di akun Twitternya, Jumat (25/6/2021), ia menyebut bahwa pertanyaan seputar virus Corona varian delta yang bisa menular saat papasan dalam hitungan detik bukan sekadar lelucon.

Baca Juga: Tegaskan Pernyataan Presiden, Gus Halim: PPKM Mikro Ampuh Hentikan Penularan Covid-19

"Banyak pertanyaan kepada saya soal Varian Delta yang bisa menginfeksi hanya dengan berpapasan dalam hitungan detik. Apakah itu lelucon? Masa iya hanya beberapa detik berpapasan dengan orang lain bisa terinfeksi? Ini penjelasan saya," tulis Prof. Zubairi seperti dikutip suara.com.

Bukan candaan

Menurut Prof. Zubairi, kabar bahwa varian Delta bisa menular dalam hitungan detik bermula dari hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru.

Oleh sebab itu, pembicaraan atau pertanyaan seputar varian Delta ini tak bisa dianggap candaan belaka.

"Yang jelas, transmisi cepat dari Varian Delta bukan candaan. Itu adalah hasil tracing di Australia untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta," tulisnya.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas, Permintaan Peti Jenazah Meningkat

Penularan dalam hitungan detik 

Prof. Zubairi menyebut para ahli sangat mencermati fenomena tersebut karena kejadiannya (penularan yang cepat) tak hanya berlangsung satu kali.

Pejabat kesehatan Australia pun mengatakan bahwa penularan tak lagi butuh waktu hingga 15 menit namun dimungkinkan dalam hitungan detik.

"Makanya pejabat kesehatan Australia mengingatkan bahwa penularan virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit, tapi dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," tulisnya lagi.

Virus bertahan di udara cukup lama

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana penularan atau transmisi bisa terjadi dalam kontak yang sangat singkat. Berdasarkan rekaman CCTV tentang momen transmisi, virus disebut dapat bertahan di udara dalam jangka waku cukup lama.

"Ahli virologi Universitas Griffith Lara Herrero mengatakan, dalam momen transmisi yang terekam di CCTV itu, virus didapati bertahan di udara cukup lama—sehingga seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi," tulisnya.

"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan-pernyataan beberapa tokoh. Termasuk Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan juga ahli epidemiologi dunia Eric Feigl-Ding," lanjutnya.

Penyebab kenaikan kasus secara global

Terakhir, Prof Zubairi menyabut bahwa varian Delta merupakan penyebab lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang digunakan saat ini masih mampu melawan virus varian Delta.

"Dus, secara global, Varian Delta memang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar baiknya, sebagian besar vaksin yang beredar, masih bisa bekerja melawan Varian Delta ini. Terima kasih," pungkasnya.

Load More