Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Ruth Meliana Dwi Indriani
Kamis, 15 Juli 2021 | 10:35 WIB
Viral Pemilik Warkop Marahi dan Sukses Usir Satpol PP. (TikTok/@4ndy_pg)

BeritaHits.id - Seorang pria pemilik warung kopi (warkop) menjadi viral setelah kedatangan Satpol PP. Ia protes dan curhat saat Satpol PP mulai mengusir pelanggan yang sedang nongkrong di warung kopi miliknya.

Momen ini viral setelah dibagukan oleh akun TikTok @4ndy_pg pada Rabu (14/7/2021). Hingga berita ini dibuat, video telah disaksikann lebih dari 3,5 juta kali dan mendapatkan lebih dari 187 ribu tanda like.

"Keras banget hidup abang ini. Biaya hidup besar, tapi kesehatan lebih penting," tulis akun tersebut di caption TikTok seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Kamis (15/7/2021).

Dalam video, terlihat warkop yang berada di Medan itu sudah ramai didatangi polisi, satpol PP, hingga warga setempat. Pemilik warkop sendiri tengah ditegur dan diberikan pengertian oleh Satpol PP mengenai aturan PPKM Darurat.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas, Luhut Ngaku Pemerintah Dapat Bantuan dari China sampai AS

Satpol PP menjelaskan seluruh tempat makan hanya boleh melayani pesanan delivery maupun take away. Jam buka tempat makan juga maksimal hingga pukul 20.00 WIB selama PPKM Darurat.

Sementara dalam warkop tersebut, terlihat ada sejumlah pelanggan yang makan di tempat. Satpol PP pun berniat mengusir mereka demi mencegah penyebaran virus corona.

Viral Pemilik Warkop Marahi dan Sukses Usir Satpol PP. (TikTok/@4ndy_pg)

Disinilah bapak-bapak pemilik warkop itu protes. Ia bertanya secara menohok ke Satpol PP itu bagaimana dirinya mendapatkan penghasilan dan memberi makan istri serta lima anaknya jika tempat usahanya ditutup.

"Sebentar, bagaimana kehidupan anak bini saya? Pemerintah gak ngasih bantuan. Ada Bobby (Wali Kota Medan) kasih bantuan? Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara) kasih bantuan sama kami?," protes pemilik warkop dalam video itu.

Menurutnya, pemerintah selama ini hanya memberikan imbauan dan tidak memberikan bantuan. Pemilik warkop pun marah dan menegur Satpol PP untuk tidak menindas rakyat kecil.

Baca Juga: Viral Video Satpol PP Aniaya Ibu Hamil, Warganet Serang Akun Milik Oknum

"Kasih imbauan dan kasih bantuan sama rakyat kecil! Jangan menindas rakyat kecil. Itu pesan aku ya. Sampaikan sama si Bobby, sampaikan sama si Edy Rahmayadi. Ya, sampaikan," tegur pemilik warkop itu.

"Anak saya lima, masuk sekolah bayar, mau ambil rapor bayar. Kalau saya tutup, kalau omzet saya gak ada, bagaimana saya bayar yang lain-lainnya?," sambungnya.

Pemilik warkop ini mengatakan dirinya orang yang selalu patuh dengan aturan dan tidak pernah macam-macam. Namun, ia menengaskan enggan mematuhi peraturan yang harus menutup usahanya karena sangat membutuhkan penghasilan.

"Saya tahu aturan, saya pun orang sekolahan. Saya merokok gak, saya minum enggak, saya paling bersih dibandingkan dengan yang ada disini. Ya, saya gak mau ikutin itu semua. Aku gak mau terima surat-surat itu," tegasnya.

Saat pelanggannya mulai diusir, pemilik warkop ini tidak memperbolehkan mereka pergi jika belum membayar pesanannya.

"Yang bayar minuman kalian saya siapa? Bayar minuman kalian, kalau sudah bayar baru kalian pergi. Bayar baru kalian pergi, kalau belum bayar gak boleh pergi," kata pemilik warkop itu.

Akhirnya, pemilik warkop berhasil mempertahankan pelanggannya dan mengusir Satpol PP itu setelah selesai berdebat. Satpol PP dan polisi pun pergi dengan baik-baik setelah dimarahi oleh pemilik warkop itu.

"Ini rumah saya, saya kontrak selama tiga tahun. Kalau mau tutup warung ini, balikkan uang kontrak saya, saya berangkat. Sampaikan sama pimpinan-pimpinan yang ada. Anak 5, bilang butuh sekolah butuh biaya hidup," pesan pemilik warkop itu.

Momen pemilik warkop yang menegur Satpol PP itu langsung ramai dikomentari oleh warganet. Banyak yang memberikan dukungan kepada pemilik warkop tersebut.

"Cukup stop virusnya bukan stop rejekinya, mantap bang," puji warganet.

"Gue sih setuju," dukung yang lain.

"Bapak ini membantu menyuarakan suara rakyat, semangat pak," komen warganet.

"Selagi benar kenapa harus takut, gua setuju sama orang ini," aku yang lain.

"Mantap om, kalau benar kenapa takut, tegas sekali omnya," puji warganet.

"Itu pedagang super, itu jawaban mantap, itu mewakili yang lainnya. Terima kasih bang," tulis warganet.

Load More