BeritaHits.id - Video pemerasan surat rapid tes antigen terhadap penumpang bus di Tol Lampung ruas Kalianda, Lampung Selatan, viral di media sosial.
Video viral pemerasan surat rapid antigen terhadap penumpang bus ini terjadi di Tol Lampung ruas Kalianda, Lampung Selatan.
Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik ditulis dengan narasi pemerasan surat rapid tes antigen senilai Rp90 ribu di Tol Lampung ruas Kalianda, Lampung Selatan.
Di video itu terlihat seorang petugas menggunakan APD naik ke bus di Tol Lampung ruas Kalianda, Lampung Selatan. Petugas memakai APD itu membagikan surat sembari meminta sejumlah uang.
Baca Juga: Cara Masuk FYP TikTok, Ikuti 5 Syarat Ini Supaya Video Viral
Saat dikonfirmasi terkait video viral ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Muslimin Ahmad mengatakan, rapid tes antigen di KM 33 Tol Kalianda bersifat legal.
Pelaksanaan rapid tes antigen itu dilaksanakan oleh Assalam Medical Center III Tanjung Bintang.
"Mereka membantu para penumpang moda transportasi yang belum punya hasil swab antigen. Ada pun tiap pelaksanaannya, dikenakan tarif Rp90 ribu perorang," kata Kombes Muslimin Ahmad saat dikonfirmasi awak media, Selasa (27/7/2021) dilansir dari Lampungpro.co--media jaringan Suara.com.
Pelaksanaan dari Assalam Medical Center III Tanjung Bintang, juga sudah ada izin mulai operasionalnya, Organda permohonan, bahkan dari pengelola jalan tol juga ada.
Bahkan saat PPKM Darurat ini, pihak pelaksana memperpanjang tiga kali perizinannya.
Baca Juga: Viral Video Ribuan Ikan Mati Mengambang di Danau Batur Bali, Warganet Banjir Air Mata
"Dalam video viral itu, awalnya semua penumpang turun melaksanakan swab. Cuma pada saat swab ini ada banyak orang, jadi sembari menunggu hasil dan tidak ada tempat, maka para penumpang kembali ke bua sembari menunggu hasilnya," ujar Muslimin Ahmad.
Dari keterangan petugas swab di lokasi, saat semuanya selesai dilakukan tes swab, awalnya kondektur bus disuruh mengambil hasilnya di lokasi, sekaligus membayar.
Tapi kondekturnya ini tidak mau mengambil, hingga akhirnya petugas naik ke bus menberikan hasil swab dab menarik biaya.
"Tapi videonya itu hanya sepotong, pada saat petugas membagikan hasil rapid kepada para penumpang. Jadi ditarik biaya saat berada di bus ini legal, karena sampai sekarang juga masih beroperasi melaksanakan swab," jelas Muslimin Ahmad.
Disinggung terkait penyebar video viral yang menyebarkan ke media sosial, Muslimin menyebut penyebar video sudah diperiksa dengan anggota di Jambi, karena penyebar video ini berasal dari Jambi.
Dari pemeriksaan, dia mengakui saat itu semuanya turun melaksanakan swab, hanya saja yang dipertanyakan kenapa cuma hasil keterangannya saja, sedangkan alat tesnya tidak diberikan.
Berita Terkait
-
KPK Ungkap Bancakan Uang Pemerasan Calon TKA, Eks Dirjen Binapenta Kebagian Rp18 Miliar
-
Skandal Pemerasan Calon TKA: KPK akan Panggil 2 Mantan Menaker, Hanif Dhakiri dan Ida Fauziyah
-
Terungkap, KPK Sebut Pemerasan Calon TKA Terjadi Sejak Era Cak Imin Jadi Menaker
-
KPK Cekal 8 Tersangka Kasus Pemerasan TKA, Dilarang Bepergian ke Luar Negeri
-
KPK Beberkan Konstruksi Kasus Pemerasan Calon TKA Kemnaker: Tak Bayar, Tak Dapat Jadwal Wawancara
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak