BeritaHits.id - Aksi seorang ibu dalam menyuguhkan makanan untuk sang anak yang masih balita menuai atensi di jejaring sosial TikTok. Pasalnya, ibu ini tak ragu memberikan makanan pedas kepada anaknya.
Dalam unggahan TikTok yang dibuat olehnya, ibu tersebut nampak sedang menyuapi sang buah hati. Dia menyiapkan sepiring nasi yang diduga dilengkapi dengan lauk bercita rasa pedas.
Suapan ibu ini pun disambut baik oleh anaknya. Dia tidak ragu untuk membuka mulut dan mengunyah suapan makanan dari sang bunda, terlepas itu diklaim makanan pedas.
Sosok ibu ini lantas menuliskan keterangan singkat untuk mengiringi unggahan TikTok miliknya. Dia menjelaskan alasan dirinya santai memberikan makanan pedas ke anak balitanya.
Baca Juga: Gemes! Viral Video Ekspresi Cemberut Kakak Susah Tidur karena Adik Bayi Nangis Terus
Alasan ibu ini memberikan makanan pedas
Dilansir dari unggahan TikTok, wanita itu berpendapat bahwa keputusannya dilakukan untuk melatih anaknya agar kelak bisa cepat menyantap makanan pedas.
Dia mengaku telah belajar dari anak pertamanya yang sampai umur 2,5 tahun masih belum bisa makan makanan pedas. Dia rupanya enggan anak keduanya mengalami hal serupa.
"Saya mengklarifikasi mengajarkan bayi makan cabe supaya besarnya sanggup makan cabe. Sebab kakaknya udah 2 1/2 belum sanggup makan cabe, adeknya sudah mulai bisa," tulis ibu itu di kolom caption.
Unggahan TikTok yang dibuat pada Sabtu (6/11/2021) itu pun berhasil viral dan mengumpulkan lebih dari 1 juta views. Kendati begitu, komentar di postingan ini agaknya cukup pedas.
Baca Juga: Detik-detik Rumah di Sukabumi Roboh akibat Hujan Deras, Warga Teriak Allahu Akbar
Komentar warganet
Sampai hari ini, Senin (8/11/2021), unggahan tersebut tercatat sudah mendapat lebih dari 12 ribu komentar. Tidak sedikit warganet yang merasa geram melihat aksi ibu tersebut.
Para warganet menentang keputusan ibu tersebut. Mereka mengingatkan soal kemungkinan bahaya yang ditimbulkan jika anak balita mengonsumsi makanan pedas.
"Aduh buk, itu kasian lambung adeknya. Anak umur segitu lambungnya belum kuat makan pedes-pedes. Jangankan pedes-pedes, susu gak cocok sama lambung bisa-bisa diare," kata warganet.
"Haduh, mau marah tapi anak dia hak dia. Tapi kok ada orang begini, besok-besok beliin seblak buk level 30," imbuh yang lain.
"Apa masalahnya kalo udah gede gak bisa makan cabe? Yang masalah itu kalo udah gede gak bisa makan, nanti mati (emoji menangis)," sambung lainnya.
"Hati-hati mbak, anak saya dulu dari umur 2,5 tahun suka penasaran sama yang pedes-pedes. Terus 3 tahun dia nyoba dan nagih, tapi umur 3,5 tahun masuk ICU, sampe trauma saya," tulis warganet.
"Astaghfirullah mba bukan gitu caranya, ngeri loh mba daleman perutnya kalo dikasih pedes. Anak saya aja 3 tahun belum saya kasih makan pedas," ujar lainnya.
"Ya ampun mami kasian kalo anak sekecil itu udah dikasih makan cabe aku kalo masak pasti sayur aku beda sayur anak beda. Biasanya lambung anak belum," sambung yang lain.
"Kenapa gak dibiarin sampe dia mau pedes sendiri? Siapa tau ada alergi atau bisa bikin diare?" tulis lainnya.
Apakah aman jika balita mengonsumsi makanan pedas?
Merangkum KlikDokter, memberikan makanan pedas kepada anak tidak sepenuhnya salah. Tak ada aturan baku kapan waktu yang tepat untuk mengenalkan makanan pedas kepada anak.
Dalam pedoman Family Food for Breastfed Children, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa anak di atas umur satu tahun sudah bisa mengonsumsi makanan yang sama dengan orang dewasa, termasuk makanan pedas.
Makanan pedas yang dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan tidak akan mengiritasi lambung dan seluruh bagian pencernaan. Sebaliknya, makanan pedas justru bisa menjadi sumber nutrisi karena mengandung vitamin C yang bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun perlu diingat bahwa ada balita yang sistem pencernaannya belum "matang" untuk mengatasi makanan pedas. Alhasil banyak pakar kesehatan anak yang lebih menyarankan agar anak mulai mengonsumsi makanan pedas saat usia dua tahun ke atas.
Dalam artikel yang sama disebutkan juga bahwa sebaiknya orangtua memberikan makanan beraroma pedas hanya 1-2 kali dalam seminggu. Hal ini demi menjaga sistem pencernaan balita agar tetap sehat.
Berita Terkait
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Didit Prabowo Buka Toko Dadakan di Mal, Lengangnya Pengawalan Paspampres Dipertanyakan
-
Tren Media Sosial dan Fenomena Enggan Menikah di Kalangan Anak Muda
-
Heboh Susnya Lily Pakai Jilbab Branded, Memangnya Berapa Gaji Pengasuh Anak Raffi Ahmad?
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak