Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Ruth Meliana Dwi Indriani
Senin, 06 Desember 2021 | 07:57 WIB
Warga berlarian di atas timbunan material guguran awan panas Gunung Semeru saat terdengar suara gemuruh dari Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]

"Ya ampun, sampai jadi lautan pasir. Rumah-rumah pun tenggelam. Turut berduka cita untuk warga Lumajang dan sekitar yang terkena bencana alam," tambah warganet.

"Tidak mungkin bisa dihuni kembali desa ini. Kita bisa menyebut desa ini dengan sebutan 'Desa Mati Semeru'," timpal lainnya.

Korban Tewas Erupsi Gunung Semeru Capai 13 Orang

Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Jumlah tersebut merujuk data terakhir yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada, Minggu (5/12/2021) pagi ini.

Baca Juga: BMKG Pastikan Abu Vulkanik Letusan Gunung Semeru Belum Ganggu Penerbangan

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan informasi tersebut diterima langsung dari Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang kekinian sedang menuju Lumajang.

"Total 13 orang dilaporkan meninggal dunia," kata Abdul.

Dari 13 korban meninggal. Dua di antaranya telah teridentifikasi. Mereka merupakan warga Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

"Sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara," imbuh Abdul.

Selain itu terdapat beberapa warga lainnya yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Rinciannya; 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal yang di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.

Baca Juga: Saat Warga Pronojiwo Panik Gunung Semeru Kembali Erupsi

Video ini bisa disaksikan di sini.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

Load More