Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Fita Nofiana
Rabu, 08 Desember 2021 | 20:12 WIB
Debu vulkanik letusan Gunung Semeru menempel pada bunga mawar yang berada di halaman rumah warga di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Ia akhrinya bergegeas ke rumah, namun orang-orang menghalangi dan menyatakan bahwa Rumini sudah ke pengungsian.

"Saya betul-betul tidak menyangka bahwa pelukannya pagi itu adalah pelukan terakhir, lambaian tangannya untuk kami selamanya," imbuh Imam.

Rumini dan Ibunya

Rumini ditemukan tewas bersama ibundanya, Salamah di desa Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang.

Baca Juga: Jembatan Perak Bakal Dibangun pada 2022

Kedua perempuan tersebut ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan dan tertimpa reruntuhan rumah mereka sendiri.

Rumini disebut tak tega meninggalkan sang ibu yang sudah sulit berjalan apalagi berlari saat terjadi erupsi Gunung Semeru.

Unggahan tentang Rumini yang trending di sosial media, Selasa (07/12/2021).[twitter]

Salah seorang kerabat korban, Legiman menceritakan momen saat para warga berhamburan dan berlarian untuk menyelamatkan diri dari material erupsi Gunung Semeru.

Ia lantas menduga bahwa Rumini tak tega meninggalkan ibundanya yang sudah tak bisa berlari karena faktor usia.

"Tadi pagi, kan, saya cari adik ipar sama keponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya (korban) kelihatan," ujar Legiman, Minggu 5 Desember 2021.

Baca Juga: Terungkap Siapa Sosok Meninggal Berpelukan Bersama Rumini saat Erupsi Gunung Semeru

Setelah ditemukan, kedua korban segera dievakuasi dari reruntuhan rumah untuk segera dimakamkan.

Load More