Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Fita Nofiana
Senin, 13 Desember 2021 | 10:17 WIB
Ilustrasi investasi bodong. (Shutterstock)

BeritaHits.id - Seorang perempuan diduga menjadi tersangka penggelapan dana investasi alat kesehatan (alkes). Dana tersebut tidak main-main jumlahnya, bahkan mencapai Rp 1,2 Triliun.

"SCAM terbesar tahun ini, kasus investasi suntik modal alkes kerugian mencapai 1.2T dan asset yang berhasil di sita saat ini mencapai 36 M," tulis akun @nickorochman di Twitternya.

"Posisi pelaku saat ini kabur dan masih buron!," imbuhnya.

Investasi alkes ini terkait dengan pemberian suntikan dana ke pabrlik-pabrik alat kesehatan. Namun bukannya dapat untung, suntikan dana dari para investor malah tak jelas keberadaannya.

Baca Juga: Hancur! Pengantin Wanita Ini Kuburkan Ayahnya di Pagi Hari, Siangnya Menikah

Pada unggahan tersebut, terduga pelaku adalah Dyna dan bawahannya Viny yang terekam dalam video di Twitter. Keduanya sedang diinteogasi oleh para korban investasi.

Ditanya aliran dana kemana,cia menanyakan bahwa dananya digunakan untuk mutar (dijadikan modal kembali) ke Vinny. Namun tanggapan tersebut ditolak oleh para korban yang hadir dalam rapat. Sebab dana yang sudah ada tidak terlihat batanganya.

Penggelapan dana investasi (twitter.com/NickoRachman)

Setelah berbelit-belit, Dyna menyatakan bahwa hasil ivestasi sudah berupa sertifikat rumah dan sertifikat tanah.

Namun penjelasan Dyna tak membuat puas para korban yang datang sebab sertifikat pun tak ada wujudnya. Semua korban meminta kejelasan soal aset-aset diduga pelaku tersebut.

"Saya jelaskan ya pakm sebenarnya uangnya saya gunakan untuk muter ke Vinny," ujar Dyna.

Baca Juga: Kronologi Suami Sebar Video Penyiksaan Istri ke Grup Sekolah Anaknya, Pelaku Tertangkap

Namun tak ada dana ke Vinny, sehingga menuai protes pada para korban.

Dyna akhirnya menyatakan bahwa semua projectnya adalah palsu, yang asli hanya proyek APD (Alat Pelindung Diri).

"Sorry kalo uploadnya berantakan, pusying. update terakhir : si Dyna kabur & Viny juga menghilang karena dari bawahan mereka pada minta uangnya balik, minimal modalnya," tulis @NichoRochman.

Load More