Dany Garjito | Sekar Anindyah Lamase
Minggu, 20 Maret 2022 | 14:15 WIB
Terciduk Ngutil Dagangan Minimarket, Ibu-ibu Nangis Meminta Ampun, Warganet: Tuman. (Instagram/andreli_48)

BeritaHits.id - Beredar video seorang ibu-ibu ketahuan mencuri dagangan dari minimarket tengah ramai diperbincangkan.

Sebab, ibu itu memiliki gaya selayaknya orang mampu dan barang curiannya sangat banyak bikin warganet heran sekaligus geram.

Video itu menjadi viral usai diunggah oleh akun @andreli_48 di jejaring media sosial Instagram pada Minggu (20/03/2022).

Memohon Ampun ke Karyawan

Menurut keterangan, ibu itu ketahuan melakukan tindak pencurian dari sebuah minimarket.

Dalam rekaman video, ibu berpakaian serba kuning tengah meminta maaf dan ampun kepada salah satu karyawan perempuan minimarket.

"Ibunya sampai nangis-nangis karena ketahuan nguntil dagangan di salah satu toko mart Kramat Dukupuntang Cirebon," tulis admin di caption seperti dikutip Beritahits.id, Minggu (20/03/2022).

Terciduk Ngutil Dagangan Minimarket, Ibu-ibu Nangis Meminta Ampun, Warganet: Tuman. (Instagram/andreli_48)

Karyawan itu terlihat dongkol dan diduga hendak mengambil kunci sepeda motor matic yang masih terlihat sangat bagus dan terawat milik si ibu agar tidak melarikan diri.

Si ibu berkali-kali meminta maaf hingga mencoba memeluk karyawan tersebut.

Baca Juga: Tega! Seorang Ibu di Brebes Gorok Leher Tiga Anaknya sampai Tewas, Ngaku Beli Pisau untuk Potong Ayam

Namun, aksi ibu sudah membuat karyawan itu geram bukan main. Dia pun menghindari pelukan si ibu yang duduk di sepeda motor tersebut.

Banyak Dagangan yang Dicuri

Rekaman video pun memperlihatkan hasil curian ibu itu yang tampak sangat banyak.

Sejumlah barang dagangan untuk kebutuhan sehari-hari tampak di dalam plastik kresek hitam bukti pencurian ibu tersebut.

Kejadian itu ditonton dan dilihat oleh sejumlah orang. Seorang pria pun terlihat di belakang sepeda motor si ibu untuk mengawasi agar dia tidak melarikan diri.

Sementara itu, ibu pencuri tersebut masih menangis nangis memohon ampun.

Load More