CEK FAKTA: Beredar Kabar Ketua IDI Resmi Dipecat, Benarkah?

BeritaHits.id - Beredar kabar yang menyatakan bahwa Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah resmi dipecat.

Hal itu diunggah oleh kanal bernama POJOK DUNIA di YouTube.

Informasi disampaikan melalui thumbnail video yang menyatakan Ketua IDI dicopot.

Begini narasi yang dituliskan dalam thumbnail video dan caption tersebut.

Baca Juga: CEK FAKTA: Marbut Masjid Dikeroyok Massa sampai Tewas Gegara Bangunkan Sahur Pakai Pengeras Suara, Benarkah?

"Langsung dari Istana, Ketua IDI Resmi Dipecat"

"Berita Terkini, Istana Ambil Sikap Tegas, Ketua IDI Resmi Dicopot"

Lalu benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Melansir Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim Ketua IDI resmi dicopot langsung dari Istana adalah tidak benar.

Baca Juga: CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Sebut Ibu-ibu Cukup Bayar Pakai Kartu Kalau Jokowi Terpilih Lagi 3 Periode, Benarkah?

Faktanya, setelah dilakukan penelusuran dalam video berdurasikan 8 enit 7 detik itu nyatanya membahas terkait dokter Terawan yang dikeluarkan dari keanggotaan IDI.

Keputusan tersebut dinilai tidak tepat sebab pemecetan dokter Terawan dianggap sebagai konflik personal antara Ketua IDI dan Dokter Terawan.

Adapun narasi asli yang digunakan dalam video dapat ditemukan sama persis dalam artikel dari situs web bernama seword.com.

Artikel itu merupakan artikel opini berjudul "Inisiatif Buka Pintu Damai dengan Terawan? Bukti Kuat Bahwa IDI yang BERMASALAH!".

Dalam artikel opini tersebut, berisi kritikan mengenai keputusan IDI untuk memecat Terawan dari keanggotaannya, akan tetapi IDI juga membuka ruang rekonsiliasi dengan Terawan.

Pemecatan Ketua IDI oleh Istana sama sekali tidak dotemukan dalam keseluruhan artikel.

Saat artikel ini disusun, tidak ada berita resmi terkait pemecatan Ketua IDI yang nyatanya Dr. Adib Khumaidi, SpOT masih menjabat sebagai Ketua IDI periode 2022-2025.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka klaim Ketua IDI resmi dipecat yang diungkapkan kanal POJOK DUNIA adalah salah atau tidak benar.

Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori konteks yang menyesatkan.