Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Evi Nur Afiah
Selasa, 31 Mei 2022 | 14:53 WIB
Gumuk Pasir Yogyakarta (dok. istimewa)

BeritaHits.id - Lagi-lagi terjadi biaya tarif parkir wisata di Yogyakarta dipungut dengan harga yang tidak wajar. Hal semacam ini tentu banyak dikeluhkan para pengunjung. 

Kekinian, seorang warganet membagikan peristiwa yang menimpanya di media sosial TikTok berujung viral setelah dibagikan kembali, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @jogjainfo.

Kali ini penarikan retribusi senilai Rp.100 ribu terjadi di Kawasan Wisata Gumuk Pasir, Kabupaten Bantul. Juru parkir tersebut merupakan seorang ibu-ibu, yang tak lain warga setempat.

Menurut keterangan pada video tersebut, ini bukan kali pertama dirinya mengunjungi tempat tersebut bahkan hanya untuk sekedar singgah membeli jajan.

Baca Juga: Video Permintaan Maaf Pemuda yang Ketawa-ketawa usai Lempar Kucing, Netizen Tetap Murka: Enggak Sudi Gue!

Wisatawan dimintai tarif parkir Rp.100 ribu di Gumuk Pasir (Instagram/@jogjainfo).

"Soalnya kita sering ke sini tapi enggak bayar parkir segini. Saya juga jajan di sini, tapi baru kali ini dimintai Rp.100 ribu," bunyi suara pria di balik video yang viral tersebut seperti dikutip Beritahits.id pada Selasa, (31/05/2022).

Sedangkan penarik retribusi mengaku bahwa lahan tersebut memang milik pribadi dan tidak menjadi bagian dari Sultan Ground. Sehingga menjadi suatu hal yang wajar.

"Ya terserah kamu, kalau mau ya enggak apa-apa (bayar Rp.100 ribu ) kalau kamu mau nawar juga enggak apa-apa to," ucap juru parkir tersebut.

Unggahan ini pun dengan cepat jadi viral dan menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi postingan.

"Pas klarifikasi, 'kami selaku pihak yang bersangkutan meminta maaf atas perbuatan kami, dan berjanji tidak mengulanginya lagi, dan jika kami mengulanginya lagi, ya kami minta maaf lagi'," kata neter.

Baca Juga: Sepeda Motor Kurir Tersangkut Jalan Lumpur saat Antarkan Paket Tuai Simpati

"Kok Jogja sekarang banyak yang kayak gini ya? kok ngeri banget sih. Tanda-tanda tempat wisata ini akan terpuruk," ujar warganet.

"Nantinya yang berniat ke situ akan membatalkan kunjungan mereka dan menilai Jogja itu semakin buruk. Setelah wisata menguras kantong yang di pinggir laut itu. Sekarang ada lagi retribusi sampai Rp. 100 ribu karena lahan pribadi," ucap publik.

Kasus Serupa Juru Parkir Nuthuk Harga

Di destinasi wisata, terkadang harga makanan maupun tarif parkir lebih mahal daripada tempat biasa. Hal ini kerap dimaklumi oleh para pengunjung.

Namun, saat harga dipatok terlalu tinggi, protes pun akan dilayangkan. Salah satu contohnya seperti yang dibagikan melalui akun Instagram @infocegatan_jogja.

Dalam unggahan tersebut, seorang wisatawan lokal menanyakan tentang tarif parkir yang terasa tidak wajar. Dalam kuitansi yang ia unggah, ternyata bus yang diparkir di area sekitar Malioboro dikenai tarif sebesar Rp.350 ribu.

"Kami hanya wisatawan lokal, tidak bermaksud jelek. Apakah wajar parkir di wilayah sekitar Malioboro tepatnya di belakang Hotel Premium Zuri, kalau nggak salah, sebesar Rp.350 ribu?" tulisnya di awal unggahannya.

Pada kuitansi yang diunggah, tampak tulisan biaya Rp.350 ribu itu mencakup parkir 1 bus, kamar mandi untuk supir dan kernet, air cuci bus, dan kebersihan. Namun, wisatawan lokal ini mengutarakan hal yang cukup berbeda dengan apa yang tertulis di kuitansi tersebut.

Rombongan wisata ini datang ke Malioboro pukul 9 malam karena itu adalah destinasi wisata terakhir mereka di Yogyakarta. Seperti wisatawan lainnya, sejumlah orang hendak mencari oleh-oleh daster.

Selama bus terparkir, ia mengatakan tak ada kegiatan mencuci bus seperti yang tertulis. Saat pergi salat dan ke toilet pun, ada kotak di depannya dan supir serta kernet tetap membayar Rp2.000 seperti di toilet umum pada umumnya. Oknum-oknum parkir ini terus berulah seperti ini bukan untuk pertama kalinya.

Tak sampai 3 jam bus terparkir, rombongan kembali ke bus dan beranjak untuk pergi. Mereka pun terkejut saat ditodong tarif parkir seharga Rp.350 ribu dengan rincian seperti yang disebutkan sebelumnya.

"Semoga dengan postingan di atas, biar nggak mencoreng citra baik wisata di Jogja," tulisnya di akhir keterangan foto yang diunggah pada Rabu (19/1/2022).

Load More