Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Sekar Anindyah Lamase
Rabu, 01 Juni 2022 | 10:54 WIB
Cuitan yang menginformasikan seorang nakes diduga lakukan pelecehan. (Twitter/AREAJULID)

Tak berapa lama kemudian, dikabarkan nakes itu memberikan klarifikasi penjealsan terkait kontennya.

Menurutnya, video tersebut hanyalah sebagai konten hiburan.

"Video TikTok ini cuma buat seru-seru, dari aku juga enggak nyebutin siapa pasiennya. Ini lebih ke sharing pengalaman dan aku yakin bukan cuma saya yang ngerasa gitu," tulisnya di kolom komentar.

Nakes wanita itu pun menambahkan bahwasanya setiap bekerja tetap profesional karena memiliki ilmu yang telah mereka pelajari.

Baca Juga: Wamenkes Dante Dalami Rencana Aturan Self Testing Covid-19 Tanpa Bantuan Nakes

Lebih lanjut, nakes itu berkata untuk mengambil sisi positif dari video yang diunggahnya.

Tanggapan Warganet

Meskipun demikian, warganet di Twitter masih tak terima dengan penjelasan si nakes.

Mereka tetap beranggapan bahwa apa yang dilakukan wanita itu tetap salah dan tak beretika.

Nakes wanita itu pun menuai beragam tanggapan hingga kecaman di kolom komentar.

Baca Juga: Jaga Tren Kasus Covid-19 Tetap Turun, Dokter Usul Vaksin Booster Kedua Untuk Nakes

"Walaupun enggak disebutin identitas pasiennya tapi ini termasuk pelecehan enggak sih?" ungkap @ape***.

"Dunia semakin lama semakin gila. Orang-orang lupa batasan. Semua dianggap seru-seruan dan bercandaan. Bercanda juga ada batasnya," tulis @lae***.

"Semoga dia dapat dampak dari kerjaannya. Engga pantes seorang nakes kayak gini," komentar @Kang***.

"Bisa-bisanya kamu bilang buat seru-seruan. Enggak ada bahan mainan lagi apa? Ini norma loh, identitasnya emang enggak disebar, tapi dari situ kita tahu gimana pikiran para tenaga kesehatan. Enggak semua, tapi yang punya VT menunjukan seolah emang begitu," timpal @mor***.

Kasus Dokter Bikin Konten Bernada Pelecehan di TikTok

Sebelumnya, pada tahun 2021 juga ramai oleh konten seorang dokter laki-laki yang mengunggah video konten di TikTok dengan dugaan pelecehan terhadap pasien perempuan.

Load More