CEK FAKTA: Benarkah Menag Yaqut Tak ke Mekkah untuk Urus Haji dan Malah Pergi ke Vatikan?

BeritaHits.id - Beredar kabar bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bukannya pergi ke Mekkah untuk mengurus haji dan malah bertolak ke Vatikan.

Kabar itu beredar melalui foto yang dibagikan oleh salah satu pengguna di jejaring media sosial Facebook.

Dalam foto tersebut, terlihat Yaqut beserta jajaran pengurus GP Ansor berfoto bersama dengan Paus Fransiskus.

Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.

Baca Juga: Menag Yaqut Pimpin Delegasi Amirul Hajj 1443 H

"Bukannya ke Mekkah urus haji
Malah ke Vatikan
Tak heran kalau melihat kebijakannya
Banyak merugikan umat"

Lalu benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim Menag Yaqut Cholil Qoumas bukannya pergi ke Mekkah untuk urus haji dan malah bertolak ke Vatikan adalah salah.

Faktanya, momen kunjungan Yaqut Cholil Qoumas ke Vatikan untuk bertemu Paus Fransiskus dalam foto tersebut terjadi pada September 2019 lalu.

Baca Juga: Momen Menag Yaqut Bertemu Paus Fransiskus Sampaikan Undangan Jokowi untuk ke Indonesia

Pada masa itu, Yaqut belum menjadi Menteri Agama dan masih menjabat sebagai ketua GP Ansor.

GP Ansor dikabarkan membawa misi mendukung dokumen Human Fraternity for World Peace and Living Together saat lawatan mereka ke Vatikan.

Deklarasi GP Ansor dijelaskan Yaqut memuat seruan untuk membangun konsensus global demi mencegah agama, khususnya Islam, dijadikan sebagai senjata politik.

Lebih lanjut, agama seharusnya menjadi solusi perdamaian dan bukanlah sebagai sumber konflik.

Dokumen itu dikampanyekan oleh Paus Fransiskus dan Grand Syech Al-Azhar.

Sebagai informasi, Yaqut sendiri baru dilantik menjadi Menteri Agama pada 23 Desember 2022 oleh Presiden Jokowi.

Yaqut saat itu menggantikan Menteri Agama sebelumnya, yakni Fachrur Razi.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar Menag Yaqut malah pergi ke Vatikan dan bukannya ke Mekkah untuk mengurus haji adalah tidak benar.

Informasi yang telah tersebar tersebut masuk ke dalam kategori konteks yang salah.