Scroll untuk membaca artikel
Agatha Vidya Nariswari | Evi Nur Afiah
Sabtu, 18 Juni 2022 | 16:18 WIB
Ilustrasi Cuti Hamil (Pexels.com/Sarah Chai)

BeritaHits.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani mencanangkan kebijakan cuti hamil dan melahirkan menjadi 6 bulan bagi pekerja perempuan. Sebelumnya, cuti melahirkan hanya 3 bulan.

Parlemen menyepakati Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) untuk dibahas lebih lanjut menjadi Undang-Undang (UU). RUU ini dirancang untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.

Rencana kebijakan cuti melahirkan jadi 6 bulan ini tentu menuai pro dan kontra publik.

Selebgram ini ikut berpendapat soal rencana kebijakan cuti hamil jadi 6 bulan (Instagram/ @undercOver).

Sosok selebgram Tata Irianty pun ikut berpendapat mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Tanggung Penuh Biaya Persalinannya, Puan Maharani Malah Ditodong Nama Bayi oleh Ibu Hamil Ini

Ada beberapa ulasan yang diungkap Tata Irianty mengenai rencana kebijakan Puan Maharani yang dinilai bakal merugikan pekerja perempuan. Video perempuan yang memiliki usaha online shop tersebut dibagikan kembali lewat akun Instagram dengan nama @underc0ver.

Berikut pendapat Tata Irianty yang dirangkum Beritahits.id pada Sabtu, (18/6/2022).

1. Permainan politik jelang pemilihan Presiden 2024

Rencana cuti hamil jadi 6 bulan tersebut adalah salah satu strategi politik untuk mengantongi suara perempuan di ajang demokrasi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. 

Tata beralasan mengapa perempuan yang menjadi sasaran kebijakan tersebut, karena perempuan mudah mempengaruhi suaminya untuk memilih kepada salah satu calon yang punya kebijakan tersebut.

Baca Juga: Ketum BMI Sebut Puan Sebagai Pemimpin yang Tidak Mudah Didikte

"Karena perempuan mudah mempengaruhi suaminya," katanya.

2. Kebijakan Curi 6 Bulan Justru Merugikan Pekerja Perempuan

Bagi pekerja perempuan, rencana kebijakan ini menjadi kabar yang sangat baik dan mungkin tidak ada satupun perempuan yang menolaknya. Namun kebijakan ini menurut dia justru akan merugikan pekerja perempuan karena perusahaan tak ingin ribet. 

"Kalau kebijakan diketok di DPR, jangan salah abis ini pengusaha banyak yang mencari pengganti pekerja perempuan. Mana mau mempekerjakan 6 bulan tetap digaji dan tidak dipecat setelahnya," ujar dia.

Selanjutnya, Tata juga berpendapat bahwa akan banyak lowongan pekerjaan yang salah satu syaratnya adalah laki-laki. 

"Karena kalau dari sudut pandang pengusaha dia nggak mau rugi
Mereka akan cari laki-laki," ungkapnya.

"Aku cuman mikirin pekerja perempaun tetep bekerja apalagi kalau dia penopang perekonomian keluarga," tambahnya.

Komentar warganet

"Jangan mau ditipu sama partai merah banteng, sudah cukup dibodohi terus kita no coblos partai itu, kacau Indonesia," ucap warganet.

"Masuk akal alasan ini. Dulu saya juga begitu, masih cuti hamil disuruh masuk alasan karena rekan kerja laki-laki saya mau naik jabatan nggak ada penggantinya selain saya," cuit publik.

"Mending kalian fokus IRT saja lah daripada cuti kelamaan," ungkap netizen.

"Menjelang 2024. Banyak Partai dan orang-orang partai sertai orang-orang yang ambisius pada cari simpati (cari muka)," kata publik.

Load More