BeritaHits.id - Kisah pilu seorang wanita yang mengalami kondisi vaginismus dan malah diancam akan diceraikan oleh sang suami apabila tak sembuh dalam waktu 2 bulan tengah viral.
Sebagai informasi, vaginismus adalah kondisi otot-ototo di sekitar vagina kejang atau berkontraksi mendadak. Biasanya terjadi ketika seorang wanita mencoba memasukkan sesuatu, seperti tampon, ke dalam vagina atau saat penetrasi dan mereka akan merasakan sakit karenanya.
Melansir mStar, hal itulah yang dialami oleh seorang pasien wanita ini yang harus berjuang sendirian.
Kisah itu diungkapkan oleh Dr Kash Mustafa (33) asal Malaysia yang memiliki pasien harus menyetir kendaraan sendiri dari Melaka ke Kelantan untuk berobat.
Baca Juga: Miris! Suami Tak Mau Bantu Urus Bayi, Curhatan Wanita Ini Viral di Media Sosial
Pasalnya, sang suami dikabarkan tak peduli padanya dan sampai mengancam untuk cerai.
"Saya haris berani datang sendiri. Suami saya sama sekali tidak mau tahu kondisi saya. Suami saya berikan waktu dua bulan untuk sembuh," ungkap si wanita dikutip Beritahits.id, Kamis (30/06/2022) melansir dari mStar.
"Kalau saya tidak sembuh dalam dua bulan, dia bertekad untuk melepaskan saya. Saya sangat berharap dokter bisa membantu," kata wanita itu.
Dokter Kash mengatakan kepada mStar bahwa masalah vaginismu tersebut bukamnlah hal yang asing.
Akan tetapi jarang terekspos karena pasien sendiri dikabarkan malu untuk berobat dan memeriksakan diri.
"Tidak ada statistik yang akurat karena pasien sendiri enggan untuk berobat. Kebanyakan pasien yang menemui saya, mereka pernah ke dukun sebelum ke sini," ungkap dokter itu.
Dokter itu berkata bahwa banyak pasien yang mengalami kondisi vaginismus berfikir erat kaitannya dengan hal mistis.
"Itu yang mereka pikirkan dulu karena tidak ada pengungkapan yang tepat tentang vaginismus," lanjutnya.
Lebih lanjut, kebanyakan orang yang mendengar kondisi tersebut menganggap hal itu lucu.
"Misalnya mereka bertanya apakah vagina dikunci, di mana kuncinya? Mereka juga menganggap itu hal yang memalukan," beber si dokter.
Menurut dokter Kash, beberapa pasien harus berhenti bekerja karena gangguan vaginismus tersebut, bahkan ada pula wanita yang bercerai hingga dua kali.
Selain menghadapi masalah saat bersama suaminya, vaginismus juga berkaitan dengan psikologi wanita sehingga rutinitas kesehariannya terganggu.
Dokter itu mengaku sedih apabila mendengar kisah pilu para wanita penderita vaginismus.
"Saya bertanya-tanya, suami menikah untuk apa alasannya? Suami harus memiliki empati kepada istrinya. Dia harus mendukung secara emosional dan finansial, jangan menghakimi tetapi mencari solusi bersama," ungkapnya.
Konten yang dibagikan oleh dokter Kash tersebut pun mengundang perhatian warganet dan banyak dari mereka yang mengaku tersadar pentingnya berobat ketika mengalami vaginismus.
Apa itu vaginismus?
Vaginismus adalah kekakuan otot dinding-dinding vagina yang tidak bisa dikendalikan oleh perempuan sehingga penetrasi vagina tak mampu ditolerir. Penyakit yang diklasifikasi sebagai penyakit organ reproduksi dan saluran kemih ini, secara umum terbagi menjadi dua bagian, yaitu kendala dan kegagalan penetrasi vagina.
"Secara statistik, yang mengalami kegagalan penetrasi vagina mencapai 88% dari seluruh penderita vaginismus, sedangkan yang kendala penetrasi vagina lebih sedikit yang mengalaminya," kata dokter Robbi Asri Wicaksono ketika ditemui di sela-sela jam praktiknya di RS Limijati, Kota Bandung.
Menurut dokter Robbi, kendala penetrasi ditandai dengan gejala; sakit saat penetrasi terjadi walaupun sudah ditambahkan dengan lubrikan tambahan, penetrasi tidak konsisten, penetrasi hanya bisa sebagian terjadi, dan selalu nyeri saat pemeriksaan medis pada vagina.
Adapun kegagalan penetrasi gejalanya hanya satu, yakni tidak bisa terjadi penetrasi sama sekali. Bagi suami atau pasangan ketika melakukan penetrasi dirasa "seolah-olah menabrak dinding."
"Tetapi sebenarnya dinding itu sendiri bukanlah secara harfiah dinding betulan, namun dinding itu adalah manifestasi dari kekakuan otot dinding-dinding vagina. Vaginanya itu bukan nggak ada lubangnya, struktur vaginanya normal. Mereka hadir seperti biasa, namun karena adanya kekakuan di kanan, kiri, atas, bawah vaginanya sehingga penetrasi itu tidak bisa terjadi atau tidak memungkinkan bisa terjadi," papar ahli penyakit vaginismus ini.
Vaginismus ini, lanjut Robbi, memiliki lima derajat keparahan, yang paling ringan derajat satu dan yang terberat derajat lima. Kendala penetrasi biasanya terjadi pada derajat satu dan dua, sedangkan kegagalan penetrasi terjadi pada derajat tiga hingga lima.
Simak artikel selengkapnya, klik di sini!
Berita Terkait
-
Minum Teh Setelah Makan Bahaya bagi Tubuh? Ini Penjelasan Dokter
-
UI Sesalkan Mahasiswanya Dokter PPDS Jadi Pelaku Pelecehan, Rekam Mahasiswi Sedang Mandi
-
Rela Iuran Selama 3 Tahun, Warga Grobogan Lakukan Perbaikan Jalan Mandiri
-
Terjadi Lagi! Kini Dokter Cabul di Jakarta jadi Tersangka Gegara Rekam Mahasiswi Mandi
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak