Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Minggu, 03 Juli 2022 | 09:24 WIB
Ilustrasi Kekerasan dalam Rumah Tangga. (pixabay)

BeritaHits.id - Beredar rekaman video yang memperlihatkan dugaan penganiayaan secara bersama-sama yang dilakukan sekelompok pria. Kejadian tersebut viral di media sosial.

Terduga pelaku mendatangi rumah korban yang tak disebutkan namanya itu. Mereka melakukan pemukulan seperti yang terlihat pada rekaman video, dibagikan lewat akun Instagram dengan nama @lambeturahwanua. 

Usai menghadiahi bogem mentah kepada korban dari sekelompok pria berseragam yang disebut-sebut adalah oknum Organisasi Masyarakat (ormas) adat setempat, mereka pun menerobos masuk ke dalam rumah pria berkaos biru. 

Di rumah tersebut, tampak juga beberapa anggota keluarga korban pasrah melihat kejadian tak menyenangkan yang menimpa korban. Insiden dugaan kekerasan berlangsung begitu singkat dan membuat seisi rumah histeris menangis meminta tolong.

Baca Juga: Komunitas Nelayan di Sulawesi Selatan Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Sebagai Calon Presiden 2024

"Aduh tuhan tolong, jangan tuhan," ucap suara perempuan di balik rekaman video dikutip Beritahits.id pada Minggu, (3/7/2022).

Pria diduga korban penganiayaan oleh sekelompok orang (Instagram/ @lamberturahkawanua).

Informasi yang didapat, video viral beberapa oknum yang menggunakan seragam salah satu ormas adat di Sulawesi Utara. Korban diketahui bernama Arnolis Maici, berdomisili di Desa Kanaan Kecamatan Kombi - Tondano. 

Belum diketahui secara pasti kapan dan apa penyebab di balik peristiwa yang mengakibatkan bagian hidung korban luka dan mengeluarkan darah. 

Insiden dugaan penganiayaan tersebut menarik perhatian warganet di sosial media, berikut komentarnya.

"Harus ditindak polisi," kata warganet.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Hari Ini, Minggu 3 Juli 2022

"Apa pantas langsung main hakim apa lagi datang bertamu di kediaman orang lain? Perlu ditanyakan attitude sopan santun adatnya bagaimana?" ucap publik.

"Tindakan seperti ini tidak bisa dibenarkan apapun alasannya," kata warga lokal

Load More