BeritaHits.id - Seorang terduga santriwati Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur tengah menjadi sorotan usai videonya viral.
Dalam video tersebut, santriwati itu menangis ketika aparat tengah melakukan upaya penangkapan Moch Subchi Al Tsani (MSAT) anak Kiai Jombang yang menjadi tersangka kasus dugaan pencabulan.
Video tersebut diunggah dan dibagikan kembali oleh akun @andreli_48 di jejaring media sosial Instagram.
Santriwati itu merekam keadaan area pesantren pada Kamis (07/07/2022) yang telah penuh dimasuki oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Kronologi Kasus Mas Bechi Anak Kiai Tersangka Pencabulan, Jadi DPO Masih Dilindungi Ayah
Terlihat, banyak aparat yang berdiri berjaga di setiap sisi maupun sudut area pesantren untuk mencari MSAT yang berstatus DPO.
"Makin banyak, makin banyak, makin banyak yang masuk," kata si santriwati merujuk para polisi dengan suara bergetar.
Santriwati tersebut mengabadikan momen itu saat dia berada di dalam kerumunan para santriwati yang lain diduga di lapangan ponpes.
"Posisi beliau di teras, polisi juga udah masuk. Mohon doanya, ya Allah," ucap santriwati dikutip Beritahits.id, Kamis (07/07/2022).
Santriwati itu lalu berhenti sejenak, ketika melanjutkan lagi sudah terdengar parau dan dia pun mulai menangis.
Baca Juga: Kemenag Dukung Penuh Proses Hukum terhadap Anak Kiai Ponpes Jombang
"Posisi beliau ada di teras, kiri kanan udah polisi. Ya Allah," lanjutnya.
Entah siapa sosok beliau yang dimaksud, namun warganet merasa santriwati tersebut tengah membahas MSAT yang menjadi tersangka pencabulan terhadap sejumlah santriwati di Ponpes Shiddiqiyyah.
"Santriwati Ponpes Shiddiqiyyah menangis di tengah upaya aparat untuk menangkap MSAT, anak Kiai Jombang, Muhammad Mukhtar Mukthi yang dituding melakukan pencabulan," tulis keterangan.
Dia tak dapat melanjutkan kata-katanya karena setelah itu yang terdengar hanyalah suara tangisan sesegukan dan kepanikan. Rekaman video itu pun ikut bergetar dan mulai tidak stabil.
Unggahan itu pun sontak viral dalam sekejap, warganet ikut meninggalkan beragam tanggapan di kolom komentar.
Warganet mengecam keras tindakan sang santriwati karena dianggap malah membela tindakan tersangka.
"Penjahat kelamin kok ditangisi, go***," komentar @dev***.
"Kenapa nangis? Harusnya korban yang nangis, kenapa itu ikut-ikutan nangis. Aneh," timpal @alha***.
"Kenapa ya sekarang yang salah ditangisi yang korban diintimidasi," tulis @sugi***.
"Bayangin kalau Anda yang dicabuli mbak, nggak usah ditangisi penjahat kelamin gitu," imbuh @aji***.
"Mbak atau adek ini nangis mungkin gara-gara panik dan takut karena nggak pernah ngalamin atau lihat situasi kayak gitu," ujar @gita***.
"Mohon doanya apa? Ngedoain DPO," ungkap @didit***.
Cari Anak Kiai Tersangka Pencabulan, Polisi Masih Sisir Pesantren Shiddiqiyyah Jombang
Melansir Suara.com, hingga saat ini Polda Jawa Timur masih menyisir area Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Kabupaten Jombang, mencari anak kiai yang jadi tersangka pencabulan santriwati berinisial MSAT.
"Kami masih lakukan penggeledahan di beberapa gedung, kamar-kamar kami periksa semua. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami temukan tersangka," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Jombang, Kamis sore.
Pihaknya menegaskan upaya penggeledahan area pesantren seluas 5 hektare itu dilakukan untuk menemukan MSAT, 42 tahun, yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Penjemputan paksa ini merupakan upaya memastikan perkara pidana yang menjerat tersangka MSAT tetap berlanjut.
"Ini langkah terakhir polisi untuk menyerahkan ke pengadilan. Kita ketahui yang bersangkutan belum tentu salah, belum tentu benar juga. Nanti ditentukan di pengadilan, jadi mohon doanya mudah-mudahan hari ini Polda Jatim bisa menangkap yang bersangkutan," ujar dia.
Simak artikel selengkapnya, klik di sini!
Berita Terkait
-
Terungkap, 5 Fakta di Balik 3 Mobil Polisi Terbakar Dekat TPU Pondok Ranggon
-
Lisa Mariana Dipolisikan, Ini 5 Fakta Terbaru Kasusnya dengan Ridwan Kamil
-
Penangkapan Berujung Ricuh, Ini Kronologi 3 Mobil Polisi Dibakar Massa di Pondok Ranggon
-
Wanita Ini Kehilangan Sepeda di Parkiran MRT, Publik Soroti Ruwetnya Pelaporan Kehilangan ke Polisi
-
Rela Iuran Selama 3 Tahun, Warga Grobogan Lakukan Perbaikan Jalan Mandiri
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak