Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Sekar Anindyah Lamase
Kamis, 21 Juli 2022 | 14:49 WIB
Unggahan yang mengklaim soal kabar Jokowi jadi pemimpin satgas penanganan krisis global. (Turnbackhoax.id)

BeritaHits.id - Beredar kabar bahwa PBB memilih Presiden Jokowi menjadi pemimpin satgas penanganan krisis global.

Informasi tersebut disebarkan oleh akun bernama chikacentil_2551 melalui video di jejaring media sosial TikTok.

Video yang diunggah tersebut merupakan cuplikan dari klip dengan judul "Roby Muhamad: Kenapa Jokowi yang Didaulat Ikut Beresin Krisis Dunia? (Filosofi Roby #38)".

Klip itu diunggah oleh kanal Youtube bernama "2045 TV" pada 14 Juli 2022.

Baca Juga: Saat Jokowi dan Iriana Berfoto bak Pre Wedding di Kapal Pinisi

Adapaula narasi yang dituliskan dalam unggahan TikTok tersebut.

"Kepemimpinan Presiden Jokowi dinilai mampu membawa Indonesia tahan menghadapi krisis global, sehingga didaulat menjadi salah satu pemimpin satgas khusus PBB dalam penanganan krisis global! Selengkapnya: https://youtu[dot]be/qNKedDLNmP4"

Unggahan yang mengklaim soal kabar Jokowi jadi pemimpin satgas penanganan krisis global. (Turnbackhoax.id)

Penjelasan

Melansir laman Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim Jokowi dipilih PBB untuk menjadi pemimpin satgas penanganan krisis global adalah tidak benar. Faktanya, Jokowi bukanlah ditunjuk sebagai pemimpin.

Antonio Guterres Sekretasis Jenderal PBB menunjuk Jokowi untuk jadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG).

Baca Juga: Pekan Depan Jokowi ke China, Jepang dan Korea Selatan Bahas Penguatan Kerja Sama Investasi dan Perdagangan

Lebih lanjut, lima anggota GCRG lainnya adalah Kanselir Jerman, Perdana Menteri Denmark, Presiden Senengal, Perdana Menteri Barbados dan Perdana Menteri Bangladesh.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar yang disebarkan oleh akun chikacentil_2551 soal Jokowi yang ditunjuk PBB sebagai pemimpin satgas penanganan krisis global adalah salah.

Informasi yang telah tersebar tersebut masuk ke dalam kategori konten misleading content atau konten menyesatkan.

Load More