Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Senin, 25 Juli 2022 | 17:47 WIB
Ilustrasi cincin emas (Pexels/Marcio Norris)

"Telepon benar apa enggak, saya enggak tahu," ujar Karna.

Usai menelepon, pria tersebut mengaku seseorang yang dia hubungi nomor tidak aktif. Kepadanya, pelaku meminta untuk menunggu, dia hendak pergi mendatangi tempat printer yang akan dia pinjam.

Berselang kemudian pelaku kembali dengan membonceng seorang pria, yang diketahui Karna, petugas sampah perumahan. Namun disebut pelaku satpam perumahan.

"Pak saya enggak jadi ngajak bapak, soalnya saya bawa satpam, kata dia.

Baca Juga: Viral Haji Mihyar Bisa Munculkan Uang Gepokan Ratusan Juta, Netizen Kocak: Beneran Crazy Rich Nih

"Yang orang sampah dia nyadar, 'Pak saya curiga dah sama orang itu. Curiganya HP saya dibawa, waduh saya juga di bawah, Saya tahu itu bukan satpam, orang petugas sampah, tapi saya namanya sudah omongan begitu ya, nge-blank," kata Karna.

Petugas sampah dan pelaku terlibat pembicaraan. Namun dirinya tidak mengetahui apa yang sedang mereka obrolkan. Pada saat itu pelaku sudah memegang telepon dengan petugas sampah perumahan.

Karna yang masih berada di lokasi, kembali didatangi pelaku. Dia bertanya apakah kamera telepon genggam Karna jernih. Setelah pelaku meminta meminjam sebentar untuk berfoto.

"Dia bilang mau foto bersama-sama rekannya doang. Saya enggak nanyain di mana, yang penting saya kasih saja. Dia bilang tunggu di sini, saya bentar kembali lagi," ujar Karna mengulang ucapan pelaku.

Pada saat itu Karna dan petugas sampah menunggu di Pos Kampling. Setelah 10 menit pelaku pergi, mereka menyadari sudah ditipu pelaku.

Baca Juga: Modus Tanya Masjid, Nenek-nenek Dirampok usai Diajak Masuk ke Mobil, Emasnya Raib

"Yang orang sampah dia nyadar, 'Pak saya curiga dah sama orang itu. Curiganya HP saya dibawa, waduh saya juga di bawah," kata Karna.

Menyadari telepon mereka raib, Karna dan petugas sampah perumahan sempat mengejar pelaku di sekitar Jalan Ahmad Dahlan, tapi pelaku tidak ditemukan.

Karna mengaku telepon genggamnya merek Samsung J6, yang biasa dia gunakan untuk berkoordinasi dan laporan saat bekerja sebagai petugas PPSU. Kekinian untuk bekerja, Karna harus meminjam telepon genggam rekannya untuk bekerja.

Karna mengatakan tidak melaporkan kejadian yang menimpanya ke kepolisian. Dia mengaku sudah ikhlas, namun yang dia khawatirkan ada korban lagi selain dirinya.

"Saya sudah ikhlas mah, tapi takutnya ada korban lagi kayak saya," ujarnya.

Load More