Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Minggu, 31 Juli 2022 | 11:06 WIB
Ilustrasi beras makanan pokok (Freepik.com/Freepik)

BeritaHits.id - Beredar rekaman video yang dinarasikan sebagai dugaan tindak pidana penimbunan sembako dari pemerintah oleh oknum jasa pengiriman

Sembako tersebut seharusnya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan tapi malah ditimbun oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Salah seorang pria dibalik rekaman video berujar bahwa, sembako yang dikubur atau ditimbun ditemukan sebanyak kurang lebih 1 ton. 

Oknum jasa pengiriman melancarkan aksinya diduga sejak 3 tahun lalu.

Baca Juga: Viral Video Bansos Presiden Dipendam 2 Tahun, Diduga Oleh Oknum PT. JNE Ditemukan Ahli Waris di Lahan Wilayah Depok

"Sembako yang diberikan kepada masyarakat ternyata ditimbun," kata pria menginfokan penemuan tersebut lewat unggahan video yang dibagikan akun Instagram @pemburu_halu dikutip Beritahits.id pada Minggu, (31/7/2022).

Pada video memperlihatkan sejumlah orang berkumpul di sebuah lokasi yang diduga tersimpan sembako Presiden.

Informasi dari lokasi, awalnya sembako tersebut disimpan pada gudang pusat salah satu jasa pengiriman ternama. 

Namun karena ada pengecekan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), oknum jasa langsung menyembunyikan bansos tersebut dengan cara dikubur dalam tanah, tak jauh dari gudang.

Dengan menggunakan sebuah Belco atau beko atau alat-alat berat, sembako berhasil ditemukan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Pesan untuk Relawan ABJ untuk Tidak Terburu-buru Kasih Dukungan kepada Capres: Ojo Kesusu

Bantuan Presiden yang dipendam tersebut setiap satu karungnya berisi 10 kilogram beras dan tepung. Bansos ini untuk warga luar daerah Jawa.

Komentar warganet

"Berfikir positif saja dia menimbun beras di tanah dengan tujuan agar berasnya bisa tumbuh padi, biar bantuan beras nya bisa lebih banyak," kata neter.

"Yang kaya makin kaya yang miskin makin menderita," ujar warganet.

"Mudahan-mudahan mendapat hidayah yang menimbun bansos. Mudahan diterima amal ibadahnya," cuit publik.

*Update

Klarifikasi JNE

Usai video viral temuan bantuan sosial (Bansos) Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang diduga dikubur di sebuah lahan dekat gudang JNE Depok, pihak perusahaan yang berdiri tahun 1990 ini akhirnya buka suara.

VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi mengatakan, pihaknya memberikan tanggapan terkait pemberitaan distribusi beras bantuan sosial.

Ada Lima poin tanggapan soal viral bansos presiden diduga dikubur tersebut.

1. JNE merupakan perusahaan asli Indonesia yang didirikan sejak tahun 1990 oleh Alm. Bapak H.
Soeprapto Soeparno, dalam menjalankan bisnis selalu mengedepankan nilai-nilai berbagi, memberi,
menyantuni dan saling menghargai serta menghormati seluruh pihak baik internal maupun eksternal
perusahaan.

2. Sebagai perusahaan Nasional yang bergerak di bidang jasa kurir ekspres dan logistik, JNE terus
berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan, masyarakat serta
pemerintah. Oleh karena itu sebagai bentuk dukungan terhadap hal tersebut, JNE mendukung
program Pemerintah dalam proses distribusi beras bantuan sosial yang diberikan kepada
masyarakat bekerjasama dengan pihak terkait.

3. Dalam menjalankan bisnis JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu
menjalankan standard operating procedure perusahaan dengan sebaik mungkin.

4. Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang
dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai
dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak.

5. JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku
apabila diperlukan.

"Besar harapan kami penjelasan dan klarifikasi ini menjadi informasi bermanfaat agar tidak terjadi
kesalahpahaman atas hal yang terjadi tersebut," katanya dalam pesan tertulis yang diterima Suarabogor.id, Minggu (31/7/2022).

"Mengingat pentingnya klarifikasi ini dan juga merupakan hak jawab kami, maka mohon kerja sama rekan-
rekan untuk dapat membantu menayangkan berita klarifikasi ini," tukasnya.

Load More