BeritaHits.id - Video Komnas HAM yang melipat kertas secara buru-buru ketika menunjukkan skema cell dump ketika konferensi pers terkait peristiwa kematian Brigadir J tengah viral dan menjadi sorotan.
Pihak Komnas HAM pun telah membeberkan alasan hal yang dilakukan mereka saat itu.
Video alasan itu diunggah kembali oleh akun @majeliskopi08 di jejaring media sosial Instagram. Dalam unggahan itu, disematkan dua video yang menjadi satu kolase.
Video pertama adalah rekaman momen ketika Komnas HAM membentangkan kertas jejak digital forensik ke awak media ketika konferensi pers namun ada bagian yang dilipat.
Baca Juga: Komnas HAM akan Periksa Seorang Ajudan dan ART Ferdy Sambo Besok
Tak hanya itu, mereka pun dianggap buru-buru menutup skema tersebut. Sementara itu, video selanjutnya menunjukkan cuplikan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam yang membuka suara dan memberikan penjelasan terkait rekaman tersebut.
Dalam video tersebut, pihak Komnas HAM mengatakan bahwa di dalam kertas tersebut terdapat informasi penting dan pribadi pihak keluarga Brigadir J.
"Ada nomor-nomor telepon dan sebagainya, agar nomor-nomor telepon itu khususnya yang di sana terdapat nomor telepon anggota keluarga itu tidak terpublikasi," ungkap Choirul Anam dalam cuplikan video yang tayang di Kanal YouTube Komnas HAM.
Dirangkum Beritahits.id pada Minggu (31/07/2022), begini sejumlah tanggapan warganet yang mengaku tak percaya dengan alasan yang disampaikan hingga menyentil kasus KM 50 lalu.
"Masih ingat KM 50 jadi udah nggak percaya," tulis @nunu***.
Baca Juga: Komnas HAM Diminta Fokus Susun Kesimpulan dan Rekomendasi Kasus Brigadir J
"Hayo hidup pun tak tenang," komentar @steel***.
"Orang ini lagi, pas kasus km 50, udah gak percaya sama orang ini," imbuh @kvin***.
"Jika memang begitu alasannya, kenapa tidak dari awal pihak mereka menutupi informasi sensitif itu dengan kertas atau bahan lain sehingga tidak usah melipat dan informasi yang disampaikan menjadi optimal?" kata @ilham***.
"Setelah berjilid-jilid kedzaliman yang mereka tunjukkan terang-terangan sampai saat ini, ternyata 270 juta manusia Indonesia termasuk saya tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan pemimpin kita pun takluk. Sungguh cerminan nyata keadaan masyarakat kita," ungkap @alta***.
"Lihatlah Hak Asasi Manusia saja sudah tidak bisa di dapatkan lagi di negeri ini, lantas apanya yang mau dibanggakan atas pemerintahan sekarang?" timpal @fahri***.
"Jika memang tidak bisa dipublikasi sebaiknya memang tidak perlu di"pamerkan" tapi hanya sebentar. Orang-orang ini pandai memancing kegaduhan, dan semakin membuat orang tidak percaya pada institusi ini," ujar @aris***.
Berita Terkait
-
Komnas HAM akan Periksa Seorang Ajudan dan ART Ferdy Sambo Besok
-
Komnas HAM Diminta Fokus Susun Kesimpulan dan Rekomendasi Kasus Brigadir J
-
Seorang Ajudan Irjen Ferdy Sambo Belum Diperiksa Komnas HAM
-
Terpopuler: Ajudan Ferdy Sambo Ada yang Belum Diperiksa Komnas HAM, Penampakan Wanita yang Diduga Selingkuhan Kopda M
-
Menit-menit Sebelum Baku Tembak pada Kasus Brigadir J, Menurut Komnas HAM
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!