BeritaHits.id - Guru perempuan yang mengaku mendapat perlakukan tak senonoh dari oknum pengendara ojek online (ojol) menyentuh pahanya saat di jalan, mengaku geram.
Perempuan berambut pendek menduga kuat, jika hal itu terduga lakukan secara sengaja.
Akibat hasrat seksual terduga pelaku kepada korban, berdampak pada psikologis korban. Dia pun menangis bukan karena takut, tapi sebagai bentuk luapan emosi.
Di hadapan kamera saat korban membagikan pengalaman pahitnya di media sosial tersebut, air matanya pun terus berlinang.
Baca Juga: Tidak Selalu tentang Fisik, Ini 5 Karakter Perempuan yang Dicari Pria
"Saya sangat merasa direndahkan. Apa saya terlihat lemah padahal saya wanita dewasa. Nggak ada ot**," ucap guru dengan nama akun Instagram @whitneywhite22r.
Guru berparas cantik di Mando ini berujar, khawatir kalau perbuatan terduga pelaku kepada dirinya akan menimpa perempuan-perempuan lemah yang tidak punya keberanian untuk melawan, karena sudah takut terlebih dulu utamanya anak-anak sekolah.
Masalahnya, terduga pelaku saja berani melakukan pelecehan kepada korban yang merupakan seorang guru bahkan saat kejadian masih mengenakan seragam sekolah.
"Aku takut anak-anak yang masih lugu gimana caranya bertindak," katanya.
Butuh Keberanian
Korban meminta kepada semua perempuan agar selalu berhati-hati. Karena tindak pidana pelecehan seksual dapat terjadi di mana-mana dan tak pandang bulu.
"Kalau mengalami hal sama, tetap tenang. Siapkan mental untuk melawan. Please be aware guys," culitnya.
Korban guru mengatakan bahwa, pengendara ojek online (ojol) yang telah melakukan pelecehan tersebut sudah meminta maaf. Namun begitu, terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya dengan dalih tidak sengaja.
"Dia minta maaf enggak bermaksud (pelecehan) cuman benerin jaket saja," tutur korban.
Sebelumnya diberitakan, seorang tenaga pendidik atau guru berbagi pengalaman mendapat perlakukan tak senonoh yang diperbuat pengemudi ojek online (ojol). Video tersebut viral di media sosial.
Berdasarkan pengakuan korban pada unggahan video yang dibagikan akun Instagram dengan nama pengguna @lambeturahkawanua, peristiwa dugaan pelecehan seksual terjadi setelah dirinya pulang dari sekolah.
Tenaga pendidik tersebut tak habis pikir kalau ojol yang sedang mengantarnya pulang melakukan aksi pelecehan.
Korban memperhatikan terduga pelaku yang terus merapikan jaket hijaunya yang dilakukan sambil berkendara. Kemudian hal tak terduga pun terjadi. Tangan kiri ojol tersebut menerobos jaket ke arah belakang lalu tangan terduga menyentuh paha korban.
Perempuan berambut pendek menduga kuat, jika hal itu terduga lakukan secara sengaja karena sangat tak wajar.
Inilah Dampak dari Pelecehan Seksual yang Tidak Dipedulikan oleh Masyarakat
Menurut studi Value Champion, Indonesia berada di peringkat kedua negara yang paling berbahaya untuk perempuan di wilayah Asia Pasifik. Kasus pelecehan seksual ini sudah menjadi hal yang tabu di masyarakat.
Dampak pelecehan seksual pada korban
Mental illness
Penyakit gangguan kejiwaan yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang. Tidak sedikit korban kekerasan yang mengalami gangguan kejiwaan karena terlalu shock akibat kejadian kekerasan seksual. Rendahnya pengetahuan tentang gejala ini bisa membuat korban memiliki gangguan jiwa yg lebih besar.
Mental breakdown
Korban yang mengalami pelecehan seksual dapat membuat korban memiliki reaksi panik dan cemas yang berlebihan yang membuat korban akan merasa lebih waspada pada apapun sehingga membuat orang di sekelilingnya merasa tidak nyaman.
Insecure
Korban pelecehan akan merasa kurang percaya diri di mana korban merasa bahwa diri mereka tidak berharga lagi. Korban akan lebih menutup diri lebih sering overthinking pada dirinya sendiri dan kehilangan kepercayaan diri.
Bunuh diri
Salah satu dampak serius yang terjadi karena pelecehan seksual yaitu bunuh diri. Banyak masyarakat yang tidak tau tentang kasus dimana para korban kehilangan nyawa nya akibat tidak dapat bertahan lagi. Korban akan mengalami depresi sehingga dapat menyakiti dirinya sendiri dengan sengaja dan menghilangkan nyawa mereka sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah saya lakukan terhadap seorang korban pelecehan seksual, korban mengaku bahwa mereka mengalami shock berat, tidak bisa berbuat apa-apa, stress berat yang pada akhirnya membuat korban menjadi depresi.
Berita Terkait
-
Suara Live! Ojek Online dan Olahraga Kekinian Kena Getahnya! Kebijakan Pajak Baru Bikin Geger
-
KATSEYE Hadirkan Lagu Mean Girls untuk Rayakan Perempuan dalam Ragamnya
-
Darurat Kekerasan! 13 Ribu Kasus Serang Perempuan dan Anak di 2025, Medsos Biang Kerok?
-
Novel Kedai Bunga Kopi: Kisah Inspiratif Perempuan dan Aroma Perjuangan
-
Institut Leimena Latih Para Guru se-Indonesia untuk Mampu Pahami Literasi Agama Lintas Budaya
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!