Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 15:35 WIB
ilustrasi pelecehan seksual. [envato elements]

BeritaHits.id - Ada beberapa alasan mengapa pendidikan seks penting diberikan sejak kita masih kanak-kanak. 

Di antaranya adalah agar anak tidak terkejut saat memasuki usia pubertas, menyadarkan anak tentang menjaga organ reproduksi, mencegah kehamilan usia dini dan mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar.

Pendidikan seks pada anak dapat membantu  terhindar dari risiko pelecehan hingga penyimpangan seksual.

Baru-baru ini jagat Twitter dibuat tercengang dengan curhatan seorang remaja perempuan usia 17 tahun yang berpacaran dengan pria berusia 21 tahun.

Baca Juga: Singgung Kasus Pelecehan Istri Irjen Ferdy Sambo, Ustaz Derry Sulaiman Beri Pesan Ini ke Sang Jenderal

Bagaimana tidak, selama kurang lebih 3 tahun, remaja tersebut tak menyadari bahwa sang pacar telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya. 

Curhatan sang perempuan dibagikan lewat akun Twitter dengan nama pengguna @Automated.

"Kami pacaran sudah dari 3 tahun lalu dan selama pacaran tuh aku selalu dicek-cek sama dia, yang paling sering dicek keperawanan sih," cuit remaja tersebut dikutip Beritahits.id pada Jumat, (5/8/2022).

Dia berujar, sang pacar yang terpaut usia 4 tahun itu kerap memasukan jarinya ke dalam lubang kemaluannya. Karena tak biasa dengan aktivitas seperti ini, dia pun mengaku kesakitan. 

Namun sang pria justru menganggap rasa sakitnya itu adalah hal wajar dan menandakan jika dirinya masih perawan.

Baca Juga: Erick Thohir Ingatkan Pegawai BUMN: Tidak Ada Toleransi untuk Pelaku Pelecehan Seksual

Tidak hanya itu, pacarnya tersebut juga mengecek-ngecek bagian tubuhnya yang lain yaitu payudara. Sang pria khawatir buah dadanya terdapat sebuah benjolan yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

"Pernah sampai dise**t pakai mulutnya dia. Dan kemarin dia juga cek kemaluan aku lagi. Dia masukin jarinya lagi. Di situ aku benar-benar nggak nyaman dan kesakitan dan kata dia nandain kalau aku masih perawan," tuturnya.

Di akhir cuitannya, dia menemukan fakta bahwa perbuatan sang pacar terhadap dirinya itu termasuk tindakan pelecehan seksual. 

"Tapi pas aku tanyain ke pacar aku itu hal wajar untuk cek keadaan tubuh kita. Aku bingung mana yang benar," kata dia.

5 Manfaat Mengenalkan Pendidikan Seksual kepada Anak sejak Usia Dini

Berikut merupakan manfaat memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini:

1. Sebagai pertahanan diri terhadap anak

Dengan memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini, maka secara tidak langsung anak akan melakukan sebuah pertahanan diri ketika hendak terjadi sesuatu terhadapnya yang berhubungan dengan seksualitas, seperti kekerasan seksual di tempat umum. Maka sangat penting untuk mengajarkan kepada anak supaya mengetahui bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang oleh orang lain dan bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang oleh orang lain. Serta bagaimana reaksi kita ketika ada yang melakukan secara sengaja memegang bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, seperti berteriak atau meminta tolong kepada orang di sekitarnya.

2. Sebagai bekal di masa pubertas

Selain membuat pertahanan diri terhadap anak, memberikan edukasi seksual dapat menjadi bekal yang sangat berharga untuk menghadapi masa pubertas supaya tidak terkejut dengan apa yang akan dialami nantinya. Biasanya masa pubertas pada laki-laki berkisar di usia 9-14 tahun, sedangkan pada perempuan berkisar di usia 8-13 tahun. Dengan terjadinya masa pubertas tersebut kita dapat memberitahu perubahan-perubahan apa saja yang akan dialami. Seperti, perempuan akan mengalami pertumbuhan pada bagian dada, pinggul membesar, kemudian menstruasi dan lain sebagainya. Sedangkan pada anak laki-laki mulai tumbuh jakun, suara yang lantang, dada membidang dan lain sebagainya.

3. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas seksual ketika menginjak dewasa

Bagian yang masih tabu dibicarakan ketika membahas terkait pendidikan seksual adalah pada bagian aktivitas seksual yang dilakukan. Padahal tidak ada salahnya jika kita memberikan pemahaman tersebut kepada anak. Hal tersebut dilakukan semata-mata sebagai pencegahan hubungan seksual bebas yang akan terjadi dalam lingkungan masyarakat. Hubungan seksual bebas bisa terjadi pada anak karena mereka tidak memiliki pemahaman tentang seks dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap aktivitas seksual.

Oleh karena itu perlu adanya pendidikan seksual dengan melakukan pengenalan aktivitas seksual terhadap lawan jenis. Sebagai contoh bahwa berciuman dan berpelukan dengan lawan jenis merupakan aktivitas seksual dan hubungan seksual orang dewasa hanya dapat dilakukan ketika sudah menikah. Sehingga anak-anak memiliki pemahaman bahwa tidak boleh melakukan aktivitas seksual seperti itu.

4. Mengetahui bahaya dari aktivitas seksual

Dengan memberi pemahaman tentang pendidikan seksual, maka anak akan mengetahui informasi tentang bahaya yang akan terjadi ketika melakukan aktivitas seksual di luar pernikahan. Sebagai contoh yaitu dapat menceritakan berita-berita yang pernah beredar tentang aborsi. Bukan maksud untuk menakut-nakuti, namun akan membuat anak untuk berpikir dua kali ketika hendak melakukan aktivitas seksual di luar nikah.

5. Mengetahui cara merawat organ intim

Dengan pendidikan seksual juga dapat memberikan informasi tentang cara untuk merawat organ intim. Hal itu supaya tidak terjadi berbagai penyakit yang akan dialami akibat oleh kurangnya pemahaman tentang cara merawat organ intim. Selain itu kita juga dapat memberikan pengetahuan terkait penyakit-penyakit yang bisa timbul karena kurangnya perawatan terhadap organ intim.

Load More