"Dulu kan gagal panennya Australia, Kanada, Amerika ya. Sekarang panennya sukses," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Selain itu, tutur Zulhas, pengiriman gandum dari Ukraina mulai pulih. Sehingga, tambah dia, harga gandum mulai berangsur turun pada bulan September mendatang.
"Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual. Mungkin September trennya akan turun," ucap Zulhas.
Sebelumnya isu mengenai kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat santer terdengar di Indonesia. Namun sampai hari ini kebijakan tersebut belum juga terealisasi. Sebenarnya kapan harga mie instan naik?
Jika dicermati, harga mie instan memang sebenarnya sudah naik meskipun belum sampai tiga kali lipat.
Baca Juga: Sule Merasa Tak Nyaman, Ingin Isu Selingkuh Diakhiri
Sebagai contoh Indomie kuah rasa ayam bawang satu dus berisi 40 pcs mie instan sudah mencapai Rp96.000 atau jika dihitung ecer berarti Rp2.500 per pcs. Namun kini harganya melonjak menjadi Rp3.000 per pcs.
Kemudian Indomie goreng yang satu dusnya semula dibanderol Rp105.000 pada Juli 2022 naik menjadi Rp112.000 pada Agustus 2022.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut kenaikan harga mie instan memang tak dapat dihindari akibat kenaikan harga gandum dan produk turunannya termasuk tepung terigu yang menjadi bahan baku utama mie instan.
Saat ini harga gandum internasional melambung ke angka USD 12,77 per bushel. Di pasar domestik, harga tepung terigu berada di kisaran Rp13.000 per kg. Padahal sebelumnya harga produk tersebut berada di bawah Rp10.000.
Kenaikan harga mie instan ini sudah dapat diprediksi. Secara tidak langsung invasi yang dilancarkan Rusia pada Ukraina mempengaruhi pasokan gandum ke seluruh dunia yang merupakan bahan baku utama dalam membuat mie instan.
Baca Juga: Ironi! Demi Konten Pasangan Ini Bercanda Permainkan Salat, Warganet: Tolol
Untuk diketahui, sekitar 40% kebutuhan gandum dunia didatangkan dari kedua negara tersebut. Dengan demikian, perang kedua negara menghambat hampir separuh pasokan kebutuhan gandum bagi warga seluruh dunia. Terlebih, beberapa negara eropa masih menolak pembelian komoditas dari Rusia sebagai hukuman atas kekejaman perang.
Berita Terkait
-
20 Tahun Alami Benjolan di Leher, Tommy J Pisa Akhirnya Jalani Operasi Tiroid
-
Heboh Isu Jaksa Agung ST Burhanuddin Diganti, Kejagung: Hoaks!
-
Budget Nikah Disebut Tembus Miliaran Rupiah, Luna Maya Sajikan Mi Instan Saat After Party
-
Menu Unik di Nikahan Luna Maya Bikin Salfok: Kalau di Kampung Bakal Dibahas 40 Hari 40 Malam
-
Nenek Ini Perlihatkan Surat Cinta Tahun 1977, Bikin Warganet Baper!
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak