Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Kamis, 08 September 2022 | 10:38 WIB
Ketua INASPOC 2022 Gibran Rakabuming Raka. ANTARA/Aris Wasita

BeritaHits.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming belakangan ini kerap jadi sorotan warganet lantaran sikapnya yang dianggap terlalu perhatian kepada warga. Hal ini tentu melahirkan pro dan kontra.

Seperti diketahui, putra sulung Presiden Jokowi melalui akun Twitter pribadinya tersebut, gemar menangani segala keluhan warga Solo yang mengadu kepada dia di media sosial.

Mengenai hal tersebut, salah seorang warganet dengan nama akun Twitter @mas_taqien menyampaikan saran kepada sang Wali Kota agar memperbaiki tata kelola pelayanan publik. Gibran diminta meniru seperti DKI Jakarta.

"Kayaknya Solo perlu meniru DKI Jakarta, yakni membuat akun Twitter resmi yang dikelola oleh dinas pelayanan publik yang bertugas menampung semua keluhan masyarakat di Solo dan sekitarnya. Agar jika ada masalah di suatu daerah bisa langsung ditangani ahlinya. Tidak harus semua ke Gibran," cuit akun Twitter mas_taqien dikutip Beritahits.id pada Kamis, (8/9/2022).

Baca Juga: Gibran Beri Sinyal, Penerima BLT BBM akan ada Penambahan

Pria yang juga memiliki sejumlah bisnis kuliner tersebut pun turut menanggapi cuitan Twitter warganet. Gibran meminta maaf dan bersedia menerima hukuman atas sikapnya itu.

"Ya pak. Mohon maaf atas kesalahan saya. Sekali lagi saya mohon maaf dan siap menerima hukuman," ucap akun Twitter Gibran Rakabuming.

Tanggapan Walikota Solo Gibran Rakabuming di Twitter (Twitter/ Gibran Rakabuming).

"Saya akan meniru DKI Jakarta sesuai perintah bapak," lanjutnya.

Tanggapan Gibran ramai dikomentari warganet lain. Sebagian warganet menolak dengan usul tata pelayanan seperti yang ada di DKI Jakarta.

"Tidaaaaaaaaaak. Jangan meniru DKI Jakarta, nanti air jadi turun ke bumi yang menyebabkan jalanan pada bolong-bolong kayak game Mario Bross," kata neter.

Baca Juga: Wagub Uu Akui Telinga dan Mata Pemimpin Terbatas, Butuh Command Center

"Mas Wali, sebenarnya ada akun @ulassurakarta cuma saya perhatikan sudah lama gak aktif. Saya dulu sebelum pindah ke Jakarta tahun 2014 sering 'ngadu' ke akun itu segala macam permasalahan soal tarif parkir, lampu jalan mati, dan lain-lain & cepat tindak lanjutnya," ungkap warganet.

"Ojo mas. Ojo niru Jakarta. Sunnatullah saja dilanggar mas," cuit publik.

"Solo pokoke the best. Ojo dibanding-bandingne," kata warga lokal.

"Jangan mas Wali. Di DKI Jakarta cuma banyak akun doang, kerjanya ga ada mas. Jangankan lapor via medsos, lapor langsung saja nggak ada pergerakan," tutur netizen.

Load More