BeritaHits.id - Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Rusli menanggapi soal bantuan sosial atau BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang diberikan pemerintah menyusul kenaikan BBM di tahun 2022.
BLT ini merupakan salah satu program subsidi atau bantuan tambahan pengalihan BBM (bahan bakar minyak) untuk membantu masyarakat tak mampu dalam menghadapi kenaikan harga.
Bantalan sosial tambahan ini akan diberikan sebesar Rp600 ribu dengan 4 kali pemberian.
Menurut Rusli, BLT yang dikeluarkan pemerintah tidak dapat membantu meringankan ekonomi keluarganya di tengah kenaikan BBM.
Baca Juga: Harga BBM Bersubsidi Naik Ganggu Target Pertumbuhan Ekonomi, Wamenkeu: Kita Berdoa Saja
Berdasarkan penghitungan dia, jika BLT diberikan perbulan artinya penerima hanya mendapat Rp. 150 ribu. Kemudian jika dibagi per hari, jumlahnya sekitar Rp. 5 ribu rupiah. Uang tersebut bahkan tidak bisa digunakan untuk membeli tempe.
"Itu bukan membantu kita pak. Sengsaranya sebulan dibantunya cuman 5 ribu. Beli tempe saja enggak dapat," kata Rusli dalam debat sengit melalui Kanal Youtube Indonesia Lawyers Club dikutip Beritahits.id pada Senin, (12/9/2022).
Kesempatan yang sama, dia juga mencurahkan kekecewaan kepada pemerintah yang sudah menaikan tarif BBM di situasi yang pelik ini, di mana dampaknya sangat dirasakan masyarakat kecil.
"Ini real kehidupan rakyat kecil. Yang di atas itu dulu kita pilih jadi Presiden kita ikhlas memilih tapi kok nyatanya begini, kita disengsarakan," ucapnya.
Sementara itu, hadir dalam acara tersebut Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo.
Baca Juga: Lanjutkan Orange Synergi, BNI-Bank Sumut Terbitkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik
Kata Abraham, yang menjadi dasar dari kebijakan pemerintah mengacu pada survei BPS (Badan Pusat Statistik) yang mengetahui kondisi ekonomi masyarakat. Hasilnya, pengeluaran rata-rata masyarakat dalam kategori miskin 2,4 juta perbulan.
Inflasi akibat dampak dari kenaikan BBM sekitar 1 sampai 2 persen. Sehingga bantalan Rp. 150 setara 6 persen dari pengeluaran perbulan nya.
BLT yang diberikan pemerintah diharapkan dapat meringankan beban masyarakat. Karena bantuan sosial itu bukan upaya untuk mengeluarkan seseorang dari kemiskinan.
"Bantuan sosial itu untuk mencegah mereka dari kelaparan atau betul-betul jatuh ke miskin ekstrim," tutur Abraham.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pengalihan subsidi BBM yang baru saja ditetapkan sebesar Rp24,17 triliun bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap masyarakat di tengah kenaikan harga dan kemiskinan.
Presiden Jokowi memerintahkan bantuan sosial sebesar Rp24,17 triliun dari pengalihan subsidi BBM itu sudah dapat disalurkan pekan ini ke masyarakat.
Dari total bantuan itu, masyarakat akan diberikan tiga jenis bantuan berupa bantalan sosial, diantaranya:
1. Bantuan Langsung Tunai
Bantuan pertama yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150 ribu sebanyak empat kali, dengan total anggaran Rp12,4 triliun.
BLT tersebut akan dibayar Rp300 ribu oleh Kementerian Sosial sebanyak dua kali, melalui berbagai saluran Kantor Pos Indonesia.
2. Bantuan Subsidi Upah
Menkeu menjelaskan, bantuan subsidi upah sebesar Rp600 ribu kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.
Kementerian Ketenagakerjaan, kata Sri Mulyani, akan segera menerbitkan petunjuk teknis untuk penyaluran bantuan subsidi upah ini.
3. Subsidi dari Pemda
Bantuan yang ketiga berbentuk subsidi yang diberikan Pemda dengan menggunakan dua persen dari dana transfer umum yaitu Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil sebanyak Rp2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek, nelayan dan bantuan tambahan perlindungan sosial.
Berita Terkait
-
Kirim Ucapan Selamat untuk Donald Trump dalam Bahasa Inggris, Cuitan Jokowi Terbukti Tak Pakai AI?
-
Akun X Jokowi Masih Punya Tanda Centang Abu-abu, Netizen: Harus Segera Diubah
-
Jokowi Dapat Pensiunan dan Tabungan Hari Tua dari Taspen
-
Selamati Donald Trump Pakai Bahasa Inggris, Jokowi Dituding Pakai ChatGPT
-
Momen Bahlil Ngeprank Awak Media Saat Pengumuman Kepengurusan Golkar, Alih-alih Sebut Nama Jokowi Ternyata
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak