Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Dita Alvinasari
Rabu, 14 September 2022 | 17:16 WIB
Artikel berjudul "Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang" (Facebook/ Jorg Rachide)

BeritaHits.id - Beredar di media sosial Facebook, foto tangkap layar yang berisi kabar soal Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang memberikan pernyataan soal BBM tidak naik menyebabkan negara sulit membayar utang.

Foto tangkap layar tersebut diunggah oleh warganet berakun Facebook Jorg Rachide pada Kamis (08/09/22) lalu.

"Saya heran, mengapa saya selalu ingat IKN jika melihat berita tentang kenaikan harga BBM," tulis warganet tersebut dalam unggahannya.

Dalam foto tangkap layar yang beredar, tampak bahwa kabar tersebut berasal dari artikel yang diterbitkan CNNIndonesia.com.

Baca Juga: Mensos Risma Wanti-wanti Masyarakat Manfaatkan BLT BBM untuk Kebutuhan: Bukan untuk Rokok

"Sri Mulyani: BBM Tidak Dinaikkan Negara Kesulitan Bayar Utang," judul artikel dalam foto tangkap layar.

Berita tersebut diterbitkan pada Rabu (07/09/22).

Lalu benarkah klaim tersebut?

Penjelasan

Setelah ditelusuri di laman CNNIndonesia.com, tidak ditemukan adanya artikel yang sama dengan apa yang diunggah oleh warganet Facebook tersebut.

Baca Juga: Salurkan Langsung BLT BBM, Mensos Risma: Jangan Digunakan Untuk Beli Rokok

Lebih lanjut, pada Rabu (07/09/22) lalu, hanya ditemukan artikel berjudul "Sri Mulyani Tantang 100 Ekonom 'Ramal' Harga Minyak Tahun Depan".

Artikel tersebut muncul saat tim BeritaHits.id mengetik kata kunci "Sri Mulyani" di kolom pencarian.

Dalam artikel yang diterbitkan CNNIndonesia.com, tampak foto yang sama seperti yang ada di dalam artikel yang telah di-screenshoot oleh warganet Facebook tersebut.

Berikut merupakan isi berita asli yang diterbitkan oleh CNNIndonesia.com pada Rabu (07/09/22) mengenai Sri Mulyani.

"Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menantang 100 ekonom untuk menyampaikan proyeksi harga minyak mentah dunia tahun depan kepada pemerintah. Menurut Ani, panggilan akrabnya, harga minyak tahun depan masih penuh dengan ketidakpastian,"

"'Coba saya tanya 100 ekonom yang kumpul di Sarasehan ini, saya mau tanya proyeksi minyak Anda tahun depan seperti apa? Cara hitungnya bagaimana, saya pengen tahu saja,' imbuh dia dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Rabu (7/9),"

"Kementerian Keuangan, lanjut Ani, juga melakukan perhitungan proyeksi harga minyak tahun depan menggunakan data dari lembaga terpercaya di tingkat internasional. Selain itu, perhitungan dengan data realisasi kurs rupiah, dan harga minyak juga tak lupa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan proyeksi harga minyak tahun depan. Namun, angkanya terus berubah karena masih dibayangi dengan berbagai risiko global,"

"'Tapi paling tidak kita mengidentifikasikan dua faktor yang akan sangat dominan mempengaruhi harga minyak termasuk komoditas pada tahun depan,' jelasnya,"

"Sementara, untuk tahun ini pemerintah menetapkan harga minyak sebesar US$100 per barel dalam APBN 2022. Ini adalah asumsi terbaru dari sebelum terjadi perang disusun US$64 per barel dan tahun depan dalam APBN 2023 ditetapkan US$90 per barel,"

"'Namun ini masih akan berubah, karena kita masih akan dibahas dengan DPR,' tuturnya."

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar soal Sri Mulyani yang menyatakan bahwa BBM tidak naik menyebabkan negara sulit membayar utang adalah konten yang dimanipulasi.

Unggahan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan atau hoaks.

Load More