Dany Garjito | Evi Nur Afiah
Kamis, 15 September 2022 | 14:34 WIB
Korban kekerasan di sekolah (TikTok/ @kumala.yuli).

BeritaHits.id - Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) diduga mendapat kekerasan yang diperbuat kakak tingkatnya sendiri. Korban dikepruk bagian kepalanya sampai mengalami luka berat.

Dugaan penganiayaan tersebut viral usai ibu korban mengunggah kejadian ini di media sosial TikTok.

"Dokter bilang pembuluh darahnya pecah. Pas di CT Scan Trauma hasilnya keluar ternyata kepalanya tuh remuk banyak serpihan yang menekan otak dan harus dioperasi," kata ibu korban dalam unggahan video TikTok dengan nama @kumala.yuli dikutip Beritahits.id pada Kamis, (15/9/2022).

Kemudian pemilik akun menceritakan kronologi dugaan kekerasan di dunia pendidikan tersebut.

Baca Juga: Bisa Hemat Devisa Negara Rp 2 Ribu Triliun Lebih, Jokowi Perintahkan Mobil Listrik Jadi Kendaraan Dinas

Peristiwa miris ini terjadi pada Juni 2022 lalu. Anak korban yang bernama Daud izin menonton sebuah pertandingan sepak bola di sekolahnya.

Terduga pelaku yang disebut-sebut kakak tingkat korban bermain dalam pertandingan tersebut. Salah satu tim lawan adalah teman Daud.

Menjelang akhir pertandingan, terjadi insiden keributan antara dua tim pemain. Kerusuhan tersebut dipicu karena tim terduga pelaku kalah main dengan lawannya.

Kondisi di lapangan pun seketika pecah membuat penonton turun ke lapangan, ikut melerai perseteruan tersebut termasuk korban.

"Daud turun ke lapangan sama anak-anak lain menenangkan temannya 'sudah-sudah'," ucapnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Orang yang Keras Kepala? Cek di Sini!

Di tengah-tengah kegaduhan tersebut, korban juga terkena imbas emosi sang kakak tingkat. Dari arah belakang korban, terduga pelaku memukul kepala korban hingga mengalami luka serius. Belum diketahui benda apa yang digunakan terduga pelaku untuk memukul kepala korban.

Ironisnya, kata dia, pihak sekolah justru menganggap kejadian pemukulan tersebut sebagai peristiwa biasa.

"Terjadi pemukulan terhadap anak saya kenapa dianggap sepele. Ini bukan hal kecil kok pihak sekolah diam saja," tegasnya.

Load More