Scroll untuk membaca artikel
Ruth Meliana Dwi Indriani | Sekar Anindyah Lamase
Rabu, 21 September 2022 | 20:44 WIB
Adian Napitupulu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). [Suara.com/Muhammad Yasir]

BeritaHits.id - Koordinator jubir partai Demokrat Herzaky Mahendra dibuat bungkam dan kicep usai mendengar penjelasan Adian Napitupulu soal tuduhan pemilu 2024 berpotensi curang.

Tuduhan oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu membuat geger publik dan dunia politik, terlebih lagi perkataannya yang akan turun gunung baru-baru ini meski 2024 masih 2 tahun lagi.

Menurut Herzaky, SBY yang hendak 'turun gunung' itu diklaim merupakan sebuah peringatan bapak ke anak.

"Kalau seorang bapak mengingatkan anak apakah itu salah? Kenapa anaknya jadi nyolot gitu, eh kamu hati-hati ya di jalan ya kok anaknya malah jadi nyolot gitu atau bilang eh bapak ngapain sih nginget-ngingetin bapak doain saya tabrakan ya," tutur jubir partai Demokrat itu.

Baca Juga: Bandingkan Gaji PNS era SBY vs Jokowi, Segini Harta Kekayaan Annisa Pohan

Menanggapi hal tersebut, Adian Napitupulu politisi PDI Perjuangan pun mengatakan pernyataan tersebut hanyalah menurut Demokrat saja.

"Ya itu kan menurut mereka, saya kan bukan anaknya SBY," tutur Adian Napitupulu dalam wawancaranya di video tayangan metrotvnews yang dibagikan kembali oleh @Paltiwest di Twitter.

Menurut Adian, seluruh tuduhan yang dilontarkan mengenai pemerintahan era Jokowi tak berdasar.

Adian menuturkan seluruh tuduhan mulai dari BBM yang lebih mahal di era Jokowi daripada era SBY, 70 persen pembangunan infrastruktur dibangun oleh SBY dan Jokowi hanya gunting pita serta tuduhan kecurangan Pemilu 2024 adalah perilaku orang mabok.

"Nggak jelas angkanya, nggak jelas siapa yang dituduh pokoknya ngomong, pokoknya nyerocos aja," ujar Adian Napitupulu.

Baca Juga: Drama Politik Jelang Pilpres: SBY Turun Gunung, Prabowo Dijegal, Puan Setujui Dewan Kolonel

Lalu Adian menyentil soal tuduhan anggota KPU yang tertangkap.

"Iya 2004 itu dua KPU ditangkap karena kasus korupsi audit BPK satu dan satu lagi korupsi tinta pemilu. Lalu salah satu anggota KPU-nya 2004 itu menjadi Menkumham di bulan yang sama ketika SBY dilantik 2004, satunya lagi kemudian hari menjadi ketua umum partai Demokrat," terang Adian.

"Ini rangkaian peristiwa yang kalau kita ceritakan orang pasti bingung 'kok bisa begitu ya' nggak perlu disimpulkan," lanjutnya menambahkan.

Sementara itu, jubir Demokrat Herzaky Mahendra diam dan menyimak penjelasan Adian Napitupulu hingga akhir.

Adian lalu menyinggung apabila SBY hanya menyimpulkan di ranah internal, maka pengelola media sosial Demokrat yang menyebarkan ucapan tersebut perlu ditegur.

Adapula Adian menyebut anggota Demokrat perlu tertib dan disiplin untuk perkataan SBY yang menjadi konsumsi internal dan publik.

"Ketika sudah menjadi opini publik seperti ini tersebar luas ya harus bertanggung jawab, jangan terus kemudian ini bapak ini anak, tidak bisa," tegas Adian.

"Ada kontestasi pemilu, di mana nasib rakyat sedang dipertaruhkan dengan kepemimpinan baru," pungkasnya.

Load More