BeritaHits.id - Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyebut bahwa pemilu (pemilihan umum) merupakan perang demi memperebutkan sebuah kekuasaan.
"Pemilu adalah perang sebenarnya. Dulu perebutan kekuasaan itu bersenjata," kata Fahri seperti dalam tayangan Youtube Indonesia Lawyers Club dikutip Beritahits.id pada Senin, (26/9/2022).
Pada perkembangannya dalam merebut kekuasaan, muncul peradaban demokrasi yang menegaskan bahwa pemilu jalan baru dari peperangan tersebut.
Namun yang berbeda dalam pemilu, kata Fahri, peperangan itu harus diupayakan berjalan sedamai mungkin.
Pada pemilu tidak ada lagi tragedi berdarah-darah karena tidak ada senjata untuk memerangi pihak lawan.
"Kita meregulasi dalam satu perspektif bahwa pemilu itu hanya relevan dalam negara demokrasi," ucapnya.
Lebih lanjut masih kata Fahri, karena kalau di negara tidak demokratis, pemilu itu hanya narasi yang mengandung sebuah kebohong-kebohongan belaka.
Tapi dalam negara demokrasi, pemilu memang satu kesepakatan jujur yang harus dilakukan semua pihak untuk merebut kekuasaan secara damai.
Dia juga mengatakan, banyak orang lupa soal konsep pemilu di peradaban sebelumnya. Kalau setiap perang pasti dibumbui dengan tipu daya atau kecurangan.
Baca Juga: Viral Video Andi Arief Singgung Pilpres 2024: Satu yang Bisa Buat Puan Menang, Semua Ditangkapi
"Jika seseorang menyesalkan adanya kecurangan dalam pemilu, salah kamar itu. Jadi tipu menipu dalam pemilu memang begitu," tegasnya.
Fahri juga membongkar kejelekan negara Indonesia dalam memperebutkan kekuasaan tersebut.
Perang yang terjadi di negara dengan lambang bendera merah putih ini, tidak memiliki jadwal kapan akan berperang.
Misalnya saat ini, para partai politik tak henti-hentinya berperang padahal waktunya belum tiba.
"Orang sudah survei mencalonkan siapa dengan siapa. Padahal Presiden Jokowi masih pengen jadi presiden karena waktunya masih ada," ujarnya.
"Harusnya kita perang itu sebentar saja menjelang TPS," tambah dia.
Berita Terkait
-
Trump Siaga! Dua Kapal Selam Dikerahkan ke Rusia Usai Medvedev Ancam Perang
-
Tamparan Keras untuk Kandang Banteng Jateng, Megawati: Jangan Memalukan Saya Lagi
-
Kepala Daerah Dipilih DPRD, Wamendagri Singgung Wacana PIikada Langsung Dihapuskan
-
Gerindra Nyatakan Tak Setuju Pemilu Dipisah dan Gubernur Dipilih Presiden
-
Prabowo Gandeng Trump, China Menanti Giliran: Risiko Tarik Ulur Dua Raksasa Dunia
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!