Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Dita Alvinasari
Kamis, 29 September 2022 | 14:18 WIB
Tangkap layar remaja 17 tahun ngaku jadi mahmud anak dua (Instagram/ terkinividgram)

Melansir dari web Kementerian Kesehatan RI, kehamilan remaja memiliki dampak negatif pada kesehatan remaja dan bayinya, juga dapat berdampak sosial dan ekonomi.

Kehamilan pada usia muda atau remaja berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi. Kehamilan pada remaja juga terkait dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.

Persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun memiliki kontribusi dalam tingginya angka kematian neonatal, bayi, dan balita.

Selain itu, pernikahan pada usia muda begitu berisiko karena belum cukupnya kesiapan dari aspek kesehatan, mental emosional, pendidikan, sosial ekonomi, dan reproduksi.

Baca Juga: Ayah, Terapkan 3 Aturan Ini ketika Anak Perempuan Sudah Berusia 5 Tahun

Pendewasaan usia juga berkaitan dengan pengendalian kelahiran karena lamanya masa subur perempuan terkait dengan banyaknya anak yang akan dilahirkan.

Load More