Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Evi Nur Afiah
Kamis, 29 September 2022 | 19:52 WIB
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali (Youtube/ @tvOneNews).

BeritaHits.id - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menilai, safari politik yang dilakukan Puan Maharani belakangan ini menunjukan hasil yang jauh baik dibandingkan sebelumnya. 

Hal ini karena adanya dukungan dari Dewan Kolonel besutan elit-elit PDIP mendukung tuan putri Puan, maju pencapresan pada 2024 nanti.

Meski begitu, dia membaca masih terdapat kelemahan Puan untuk memperkenalkan dirinya kepada publik. 

Effendi menyarankan tim komunikasi Puan Maharani untuk menciptakan Dewan Kokreasi.

Baca Juga: Heboh Daftar '10 Prestasi Puan Maharani', Isinya Banjir Sindiran Warganet

"Ilmu komunikasinya disebut dewan kokreasi. Jadi harusnya yang harus betul-betul dicari tahu lewat blusukan itu seperti apa, yang ditunggu oleh publik untuk Puan, itu apa," kata Effendi dalam wawancara yang ditayangkan Kanal Youtube tvOneNews dikutip Beritahits.id pada Kamis, (29/9/2022).

Pada saat blusukan misalnya, tim komunikasi Puan harus mengatur bagaimana supaya publik yang berbicara lebih banyak dibanding Puan.

"Nantinya Puan mungkin bisa menanggapi satu dua kali sambil memahami apa yang disampaikan oleh rakyat atau publik. Mungkin begitu," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Effendi juga berbicara soal resiko melakukan kampanye politik lebih dini mengingat ajang demokrasi yang terbilang masih jauh. Hal ini berlaku kepada semua tokoh yang digadang-gadang bakal maju pada pencapresan 2024.

"Sebenarnya tidak ada resiko khusus. Jangan-jangan pada sisi lain ada pekerjan-pekerjaan mereka dengan posisi menteri atau berbagai pekerjaan mereka yang lainnya jadi terganggu (karena kampanye)," katanya.

Baca Juga: Usai Cemberut Saat Membagikan Kaos, Puan Maharani Kini Dikritik Soal Gaya Menanam Padi

Sementara itu, Monica Kumalasari Ahli Mikro Ekspresi menambahkan, bahwa fenomena blusukan ini dilakukan karena sudah berhasil diterapkan oleh Presiden Jokowi jelang pemilu. 

Dia membaca, fenomena tersebut kemudian diikuti oleh para calon-calon presiden mendatang, demi mendapat simpati dari rakyat. Mereka ingin menunjukan bahwa calon pemimpin tersebut merupakan sosok yang merakyat sama seperti Jokowi.

Monika menyebut sosok Ganjar Pranowo lebih luwes dibandingkan Anies Baswedan. 

"Kalau kita lihat pak Ganjar sudah lewes seperti orang biasa. Dia bertemu orang kemudian ada yang mengabadikan di sana. Yang mereka lakukan ini karena memang untuk diviralkan," jelasnya.

Load More