BeritaHits.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil melumpuhkan kejahatan suap yang diperbuat oleh Hakim Mahkamah Agung (MA) Sudrajad Dimyati.
Saut Situmorang, pimpinan KPK periode 2015-2019 mengamini hal tersebut. Pasalnya KPK menerobos ke kamar kekuasaan sang hakim, kasus pertama yang terjadi di lingkungan pengadilan.
"Saya pikir iya (jago) dan bisa jadi ini bukan yang pertama," kata Saut dalam diskusi yang ditayangkan kanal YouTube metrotvnews dikutip Beritahits.id pada Jumat, (30/9/20220.
Berdasarkan pengalaman dia menyelidiki sebuah perkara, KPK tidak semerta-merta mencari kesalahan orang lain.
Tapi, lanjut dia, informasi tersebut justru datang dari luar atau laporan masyarakat. Berikutnya aduan masyarakat dikembangkan oleh KPK.
"Misalnya ada 7 ribu surat masuk ke KPK, dipilih-pilih mana yang mendekati kelengkapannya," ujarnya.
Setelah bukti-bukti lengkap, selanjutnya tim melaporkan temuan tersebut kepada pimpinan untuk dilakukan penyidikan salah satunya adalah penyadapan selama 24 jam.
"Penyadapan ini juga diimbangi yang lain termasuk perilaku orang itu. Ada orang buang barang bukti di tempat sampah, kita sambungkan satu-satu,"tuturnya.
Diketahui, Sudrajad Dimyati digrebek dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Tim Satuan Tugas KPK pada Rabu (21/9/2022)
Dalam penyelidikannya, KPK mengamankan uang tunai senilai SGD205.000 atau setara Rp2,17 Miliar saat menggelar OTT di Semarang dan Jakarta. Uang itu diamankan dari kediaman PNS pada Kepaniteraan MA, Desy Yustria (DY).
Hakim Agung Sudrajad Dimyati yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap urus perkara di MA oleh KPK diduga telah melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim (KEPPH).
Berita Terkait
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Mbak Ita dan Suami Sempat Berangkat ke Jakarta Penuhi Panggilan KPK, Tapi Kembali karena Sakit
-
KPK Pertimbangkan Penahanan Hasto Saat Pemeriksaan Besok
-
Tak Ambil Pusing Kubu Hasto Laporkan Penyidik ke Dewas, KPK: Silakan dengan Bukti
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak