Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Dita Alvinasari
Minggu, 02 Oktober 2022 | 14:10 WIB
Tangkapan layar barracuda yang dilempari oleh massa (Twitter/ KepaArgawinata)

BeritaHits.id - Beredar di media sosial video yang mempertontonkan momen kendaraan pembawa pemain Persebaya yang menjadi sasaran anarkis massa saat akan meninggalkan Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dalam video singkat berdurasi dua puluh empat detik ini, tampak perekam video berada di dalam mobil barracuda.

Melihat ada mobil barracuda yang melaju, massa lantas berhamburan ke arah kendaraan dan langsung melemparkan botol berisi air dan berbagai benda lain.

Kaca mobil barracuda bahkan sampai retak akibat terkena timpukkan benda yang dilemparkan.

Baca Juga: Polisi Dikecam Usai Tembak Gas Air Mata ke Tribun Penonton Stadion Kanjuruhan

Melalui video ini, tampak kobaran api yang melalap sebuah kendaraan yang berada di luar stadion. Kendaraan yang terbakar tersebut diduga ulah dari para suporter.

"Inilah bukti bodohnya Aremania yang gak bisa menerima kekalahan, kendaraan pengangkut para pemain Persebaya ditimpuk baru saat meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Akibat sikap tidak terima kekalahan itu akhirnya terjadi kerusuhan yang berakibat ratusan nyawa melayang sia-sia," tulis warganet pengunggah video seperti dikutip BeritaHits.Id pada Minggu (2/10/22).

Hingga kini, video unggahan salah seorang warganet ini telah disaksikan lebih dari 247 ribu kali. Video ini juga telah meraup 3 ribu dan ratusan retweet dari warganet.

Beragam komentar dilontarkan warganet dalam unggahan ini. Para warganet mengecam aksi anarkis para suporter.

"Kebodohan yang berakibat fatal," kata warganet.

Baca Juga: 153 Orang Tewas, Aturan FIFA Larang Tembak Gas Air Mata, Ini Alasan Polisi

"Mereka begitu ngapain ya. Padahal makan mah nyari sendiri," imbuh warganet lain.

"Sangat terpukul dengan banyaknya korban jiwa. Turut berduka cita yang mendalam. Suporter Arema pantas di-banned 20 tahun nggak boleh menonton lansung ke stadion. Maaf dalam situasi berduka, saya berpendapat begini dan ini opini sendiri saja. Demi kemajuan sepak bola Indonesia," terang warganet lain.

"Sportivitas jeblok. Pada nggak ngotak," tambah warganet lain.

"Suram," komentar warganet lainnya lagi.

Load More