Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Dita Alvinasari
Senin, 03 Oktober 2022 | 11:37 WIB
Ultras Garuda bersama Gabungan suporter klub di Indonesia melakukan aksi 1000 lilin dan tabur bunga di depan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

BeritaHits.id - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/22) begitu menggemparkan Tanah Air.

Ratusan suporter hingga aparat dilaporkan meregang nyawa dalam kerusuhan usai derby panas Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya.

Duka atas tragedi Kanjuruhan juga dirasakan oleh para keluarga korban.

Seperti duka yang dirasakan oleh ibu ini. Hidup merantau jauh dari sang anak, ibu ini ingin pulang ke rumahnya setelah mengetahui kabar anaknya menjadi salah satu korban dalam kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sentil Jam Tayang Liga di Tragedi Kanjuruhan: Jangan selalu Kejar Rating TV

Kisah pilu ini dibagikan oleh seorang warganet yang menolong ibu tersebut agar bisa pulang ke Malang. Warganet ini tidak sengaja bertemu oleh wanita paruh baya tersebut di Bandara Soetta.

"Ada ibu-ibu paruh baya yang menghampiri saya yang sedang berdiri di counter tanya, 'Mas ini gate untuk penerbangan ke Surabaya ya'. Saya jawab, 'Iya Bu betul. Ibu mau ke mana?'," terang warganet tersebut.

Saat ditanya, ibu tersebut lantas menjelaskan bahwa dirinya mau pulang ke rumahnya di Malang karena anaknya menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan. Meskipun anaknya telah dimakamkan, sosok ibu ini tetap menginginkan kembali ke rumahnya.

"Sambil terisak si ibu menambahkan, 'Anak saya sudah dimakamkan, tapi saya belum sempat lihat wajah untuk terakhir kali'," lanjutnya.

Yang lebih memilukan adalah ibu tersebut menunjukkan pesan terakhir anaknya yang izin untuk menonton pertandingan. Pesan tersebut nyatanya harus menjadi pesan terakhir sang anak kepada ibunya yang jauh hidup di Jakarta.

Baca Juga: Sederet Klub Sepak Bola Dunia Berduka Tragedi Stadion Kanjuruhan: Kenakan Pita Hitam Sampai Heningkan Cipta

"Bu, saya izin berangkat nonton Arema nggih," pesan sang anak.

Warganet ini lantas menawarkan tumpangan ke Malang untuk ibu ini. Saat di perjalanan, ibu tersebut juga menunjukkan foto anaknya yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.

"Dia juga menunjukkan foto anaknya dan bilang, 'Saya jauh-jauh kerja di Jakarta itu buat besarin anak. Kalau anak saya sudah nggak ada seperti ini rasanya semua terasa sia-sia'," katanya.

Air mata pun tidak bisa dibendung saat mendengar perkataan dari ibu tersebut.

Kisah tersebut lantas diunggah ulang oleh akun Twitter @idextratime pada Minggu (2/10/22). Cuitan ini pun sontak saja menjadi sorotan dari warganet. Warganet ikut bersimpati dengan keadaan ibu dari salah satu korban tragedi Kanjuruhan.

"Gue nggak bisa bayangin gimana sakitnya si ibu itu. Gila-gila separah ini ternyata tragedi Kanjuruhan," kata warganet.

"Aku nggak bisa komentar apa-apa. Sakit banget hatiku!" tambah warganet lain.

"Benar-benar sakit hati rasanya, yang kuat Bu," ujar warganet lain.

"Merinding bacanya," imbuh warganet lain.

"Ya Allah sakit banget bacanya. Astagfirullah," komentar warganet lainnya lagi.

Hingga kini, cuitan ini telah mendapatkan sejumlah 60 ribu suka dan 15 ribu retweet dari warganet.

Load More