Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Evi Nur Afiah
Selasa, 04 Oktober 2022 | 08:10 WIB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha. [Suara.com/Ummi Hadyah]

BeritaHits.id - Partai Nasdem ketok palu mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 pada Senin, (4/10/2022). Deklarasi tersebut sontak menuai pro dan kontra publik, tidak terkecuali PSI (Partai Solidaritas Indonesia).

Ketum PSI Giring Ganesha dalam cuitan Twitternya @Giring_Ganesha yang diunggah kembali lewat akun @ditamoechtar_mengatakan bahwa, pihaknya konsisten menolak mendukung calon pemimpin jebolan politik identitas.

"PSI konsisten menolak pemimpin pengusung politik identitas," bunyi cuitan Giring dikutip Beritahits.id pada Selasa, (4/10/2022).

Di samping itu, Giring juga menyayangkan deklarasi Anies Baswedan dilakukan pada waktu yang kuras pas. Pasalnya, Indonesia tengah berduka dengan adanya insiden ratusan nyawa meninggal di Stadion Kanjuruhan

Baca Juga: Timnas Indonesia Tak masalah Berjuang Tanpa Penonton di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023

"Hilangnya ratusan nyawa di #kanjuruhan membuat kami di @psi_id menyingkirkan bahasan politik sementara, deklarasi capres di tengah kedukaan tentu menyiksakan rasa nir empati," ujarnya lagi.

Ternyata tak lama setelah cuitan Giring tersebut, PSI justru menetapkan capres cawapres yakni Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid untuk diusung di Pemilu 2024.

"Kami mengumumkan bahwa PSI akan mencalonkan Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI di tahun 2024. Untuk calon wakil presiden, PSI memilih Zanuba Arifah Wahid atau akrab dipanggil Mbak Yenny Wahid," kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam jumpa pers virtual, Senin (3/10/2022).

Menurut Grace, Ganjar adalah sosok yang cocok untuk melanjutkan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, Ganjar juga dikenal sebagai sosok yang dikenal oleh anak muda.

Sementara itu, untuk Yenny Wahid, Grace menilai putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan tokoh perempuan Islam yang dihormati. Yenny Wahid juga dirasa bisa melanjutkan perjuangan Gus Dur yang terkenal dengan semangat toleransinya.

Baca Juga: Bertubi-tubi Ujian Bagi Polri: Dari Perkara Ferdy Sambo, Kini Tragedi Kanjuruhan

Keputusan PSI ini memunculkan kritik publik karena dinilai kontradiksi dengan cuitan Giring Ganesha yang menyindir soal deklarasi capres di tengah masa duka tragedi Kanjuruhan adalah perbuatan nirempati. Terbaru, cuitan Giring tersebut terpantau sudah tidak ada lagi alias dihapus. Wah, blunder lagi kah?

Load More