Scroll untuk membaca artikel
Dany Garjito | Dita Alvinasari
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 11:08 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ketua Umum Mochamad Iriawan meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

BeritaHits.id - Menanggapi banyaknya pro kontra atas pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai penyebab Tragedi Kanjuruhan yaitu karena pintu tertutup dan tangga curam, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa publik hanya salah paham atas pernyataan Jokowi.

"Ya memang banyak yang salah sangka ya mengatakan presiden hanya mempersoalkan kunci dan tangga," kata Mahfud seperti dikutip BeritaHits.Id pada Jumat (7/10/22).

Dalam acara LIVE STREAMING: Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis (6/10/22), Mahfud MD mengatakan bahwa pernyataan tersebut dilontarkan Jokowi dalam konteks masalah teknis.

"Pada waktu presiden menyampaikan itu ketika beliau meninjau kondisi stadion. Jadi, beliau bersama kami semua meninjau pintu 12. Nah, di situ terlihat kalau pintu terkunci, lalu tangganya sangat curam sekali dan itu kalau orang berdesakan memang sangat berbahaya sekali," terang Mahfud.

Baca Juga: Jokowi Diminta Apa Adanya soal Tragedi Kanjuruhan: Kalau Salah Gas Air Mata ya Bilang, Jangan Salahkan Pintu dan Tangga

"Nah, oleh sebab itu kesalahan pertama dari sudut teknis menurut presiden dari sudut teknis ya, itu adalah masalah pengelolaan bangunan dan konstruksi bangunannya," imbuh Mahfud.

Lebih lanjut, Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) ini menjelaskan bahwa sebelumnya Jokowi telah mengunjungi rumah sakit di mana para korban selamat dirawat. Pada saat itu, Jokowi juga menyorot soal penyemprotan gas air mata yang dilakukan oleh aparat.

"Tetapi presiden sebelum itu berkunjung ke sebuah rumah sakit. Presiden mengatakan penyebabnya ya bukan hanya itu. Malah membicarakan soal sesak napas dan penyemprotan gas air mata. Itu menjadi perhatian juga," ujarnya.

Ia lalu menegaskan kembali bahwa pernyataan soal pintu dan tangga di Stadion Kanjuruhan tersebut dikatakan dalam konteks ketika Jokowi mengunjungi lokasi kejadian tragis tersebut.

"Cuma kalau berbicara soal curam itu ketika beliau dalam konteks bicara semua stadion di Indonesia ini harus diaudit bukan hanya yang di Malang dan langsung memerintahkan Menteri PUPR," pungkasnya.

Baca Juga: Terkuak! Dua Tersangka Tragedi Kanjuruhan Inilah yang Beri Perintah Tembak Gas Air Mata

Diberitakan sebelumnya, saat melakukan inspeksi mendadak ke Stadion Kanjuruhan pada Rabu (5/10/22), Jokowi mengambil beberapa kesimpulan awal.

Pertama, masalah utama dari kejadian tersebut adalah adanya pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu curam.

"Sebagai gambaran, saya melihat problemnya ada pada pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam. Ditambah kepanikan yang ada," kata Jokowi.

Pada saat itu, Jokowi juga mengungkap mengenai pembentukan TGIF untuk mengusut kasus itu.

Jokowi lantas memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR), Basuki Hadimuljono untuk segera melakukan audit pada Stadion Kanjuruhan dan stadion lain.

Load More