BeritaHits.id - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko disebut sudah lupa diri,, menyusul pernyataanya soal angka radikalisme naik jelang pemilu 2024.
Hal tersebut diungkap oleh Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil M. Lubis.
Dalam cuitan Twitternya @Hasbil_Lbs menilai, purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat ini justru lebih radikal.
"Radikal ingin merampok Partai Demokrat," katanya dikutip pada Jumat, (21/10/2022).
Pada 2021 lalu, sejumlah kader dan mantan kader Demokrat diduga hendak mengkudeta AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrta lalu digantikan Moeldoko.
Moeldoko diduga ada di balik gerakan mengambil alih kepemimpinan AHY.
Oleh sebab itu, Hasbil meminta kepada Moeldoko agar tidak melempar isu-isu radikal ke publik. Pasalnya, radikalisme sontak menjelma sebagai hantu yang menakutkan. Radikalisme kerap dikaitkan dengan tindakan kekerasan.
Moeldoko lebih baik mengangkat isu strategis masyarakat seperti kesusahan rakyat sampai dengan isu rupiah melemah terhadap dolar.
"Tolong bisikan ke beliau (Moeldoko)," pintanya.
Baca Juga: Anies Baswedan Dianggap Beri Sinyal Ogah-ogahan Berpasangan dengan AHY di Pilpres, Ini Alasannya
Sebelumnya, Moeldoko mengatakan berdasarkan survei, potensi radikalisme mencapai 14 persen pada 2020. Moeldoko mengatakan potensi tersebut ada kecenderungan meningkat pada tahun politik mulai 2023 hingga 2024.
"Dinamika politik dan potensi radikalisme akibat politik identitas, survei BNPT pada tahun 2020 potensi radikalisme 14 persen. Itu data dalam kondisi anomali saat pandemi," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Moeldoko mengatakan adanya potensi peningkatan radikalisme harus diwaspadai. Moeldoko mengatakan stigma radikalisme bukan sengaja dibentuk oleh pemerintah.
Menurut Moeldoko, BNPT sudah memiliki standar dalam menentukan seseorang atau kelompok masuk golongan radikal atau tidak.
"Ini saya serahkan untuk bertanya langsung kepada BNPT karena mereka yang memiliki standar seseorang dinyatakan masuk kelompok ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Intoleransi dan Radikalisme terhadap Perempuan: Kekerasan Sistemik yang Tak Bisa Diabaikan
-
Intoleransi dan Radikalisme Gender: Kekerasan Sistemik yang Mengancam Perempuan
-
CEK FAKTA: Dedi Mulyadi Sebut Kaum Radikal Ragukan Ijazah Jokowi?
-
Terungkap! Hasyim Asy'ari Blak-blakan soal Private Jet KPU: Bukan Untuk Logistik, Tapi..
-
Singgung PDIP Babak Belur di Pemilu 2024, Megawati: Gila Deh, Tempat yang Seharusnya Menang Dipecah
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
-
4 Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan Layar AMOLED, Terbaik Juni 2025
-
Dikeroyok Negara Teluk, Timnas Indonesia Diprediksi Bisa Lolos dari Ronde Keempat
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak