BeritaHits.id - Sebuah kisah pilu yang menggugah hati kembali mencuri perhatian di media sosial. Kisah ini adalah mengenai Pony, seekor orang utan betina dari Pulau Borneo yang pernah menjadi korban eksploitasi sebagai pekerja seks komersial di sebuah lokalisasi.
Dikutip hari Senin (25/9/2023), cerita Pony kembali viral di media-media sosial, dan hingga kini membangkitkan simpati para netizen.
Berdasarkan informasi dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), Pony berhasil diselamatkan dari lokalisasi pada tahun 2001 dan tiba di Nyaru Menteng pada 13 Februari 2003 dalam keadaan menyedihkan.
Saat itu, rantai di tangannya, rambut dicukur habis, dan tubuhnya penuh dengan luka gigitan nyamuk.
Baca Juga: Cekcok, Warga Perumahan di Pekanbaru Tolak Pemasangan Jaringan Internet
Tim medis BOSF segera memberikan perawatan intensif kepada Pony dan, seiring waktu, ia mulai bersosialisasi dengan orang utan lain.
Pony mengalami perkembangan positif dan ditempatkan di Sekolah Hutan, di bawah bimbingan dan perhatian dari para babysitter BOSF. Namun, perjalanan Pony tidak selalu mulus.
Meski telah menunjukkan kemajuan, ia mengalami kesulitan dalam beradaptasi di pulau pra-pelepasliaran, sering menghabiskan waktu sendirian dan menunggu buah di feeding platform.
Pada Juli 2010, setelah dinilai gagal bertahan, Pony dikembalikan ke kompleks sosialisasi Nyaru Menteng.
Tiga tahun kemudian, ia dipindahkan ke Pulau Kaja, di mana ia mulai menunjukkan perilaku positif, seperti mencari pakan alami dan bersosialisasi.
Baca Juga: Kehabisan Bensin, 6 Lelaki di Bengkulu Selatan Malah Perkosa Teman Sendiri
Namun, kebahagiaan ini berumur pendek, Pony mengalami penurunan kondisi kesehatan yang drastis pada September 2013.
Setelah menjalani perawatan intensif dan berada di bawah pengawasan medis, kondisi Pony membaik dan ia kembali ditempatkan di kompleks sosialisasi Nyaru Menteng.
Kini, Pony telah berusia 28 tahun, dan kisahnya menjadi pengingat akan kekejaman yang mungkin dialami oleh orang utan. Kisah ini mengingatkan kita untuk terus melindungi dan melestarikan spesies yang langka ini.
Berita Terkait
-
Cekcok, Warga Perumahan di Pekanbaru Tolak Pemasangan Jaringan Internet
-
Kehabisan Bensin, 6 Lelaki di Bengkulu Selatan Malah Perkosa Teman Sendiri
-
Menghina Codeblu, Farida Nurhan Diserang Balik Netizen: Lo Aja Pake Implan!
-
Cerita Pemotor Berpapasan Mobil Besar di Jalan Lintas Sumatera: Gak Minggir Kena Hantam
-
Ini Daftar Lagu Viral di TikTok Terbaru, Dijamin Langsung FYP!
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Garut Hari Ini, Berikut Info BMKG
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!