Scroll untuk membaca artikel
Elvariza Opita
Kamis, 05 Oktober 2023 | 16:29 WIB
Kadiv Hubinter Irjen Pol Krishna Murti (Instagram/@krishnamurti_bd91)

BeritaHits.id - Nama Kadiv Hubinter Irjen Pol Krishna Murti turut disorot beberapa waktu belakangan setelah pengakuan Jessica Kumala Wongso soal kasus kopi sianida kembali menjadi viral. Di salah satu persidangannya, Jessica rupanya mengaku dipaksa oleh Krishna untuk mengaku sudah memberikan racun sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin.


“Hari keduanya, Pak Krishna Murti masuk ke sel, lalu dia bilang, ‘Hai Jess, saya mau ngomong’,” kata Jessica sebagai pembuka kisahnya, 28 September 2016. “Terus udah gitu dia bilang begini, ‘Kamu ngaku aja. Katanya CCTV-nya udah ada, kamu menaruh sesuatu di minumannya Mirna. Itu sudah di-zoom berkali-kali’.”

Terdakwa Jessica Kumala Wongso menjalani persidangan yang beragendakan pembacaan vonis oleh majelis hakim di Pengadilan Jakarta Pusat, Kamis (27/10). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]


“Dia bilang, ‘Kalau kamu mengaku sekarang, kamu nggak akan lah dihukum mati, seumur hidup juga nggak akan saya kasih. Paling cuma 7 tahun, lalu nanti dipotong-potong apa-apa. Paling kamu sebentar lagi keluar,” sambung Jessica, seperti dikutip dari Suara.com, Rabu (4/10/2023).


Mulai Seretnya Karier Krishna Murti

Baca Juga: Momen Krishna Murti Ungkap Detik-Detik Penangkapan Jessica Wongso, Warganet Salfok ke Ferdy Sambo: Plonga-plongo


Saat itu Krishna menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya dengan pangkat Kombes Pol. Krishna kala itu masih menjadi atasan dari Ferdy Sambo yang menjabat sebagai Wadirreskrimum.

Ferdy Sambo dan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti. [Ist]

Lalu di tahun yang sama pula Krishna dimutasi menjadi Wakapolda Lampung, tepatnya pada tanggal 22 Juli 2016 alias hanya beberapa bulan berselang setelah dirinya mengusut kasus pembunuhan Mirna. Namun saat itu pula Krishna mulai menghadapi beragam masalah, termasuk diduga melakukan penganiayaan kepada seorang teman wanita.


Mirisnya, masalah ini juga yang diduga melatarbelakangi alasan Tito Karnavian selaku Kapolri saat itu kembali memutasi Krishna menjadi Kabag Pembangunan Kapasitas pada Biro Misi Internasional di Divisi Hubungan Internasional Polri. Telegram mutasi ini tertanggal 23 September 2016 alias baru dua bulan sejak Krishna menjabat sebagai Wakapolda Lampung.


Kasus Penganiayaan


Kasus yang menggegerkan ini bermula dari beredarnya foto seorang wanita bernama Alice Wara dalam kondisi lebam dan diperban. Wanita yang semula diduga bernama Novena Widjaja ini disebut-sebut mempunyai hubungan khusus dengan Krishna.

Baca Juga: Profil dan Biodata Herry Heryawan: Polisi yang Rayu Jessica Wongso, Sebut 'Kamu Tipe Saya'


Lalu beredar pula video Krishna yang sedang bercanda dengan seorang bayi dan minta dipanggil “Papa”. Video ini kemudian diduga terkait dengan penganiayaan yang terjadi.

Ilustrasi Penganiayaan [Pexels]


Namun kemudian Alice mengklarifikasi semua pemberitaan yang ada. Alice mengaku foto dirinya dalam kondisi lebam dan diperban bukan akibat dianiaya. Alice juga membantah dirinya mempunyai hubungan khusus dengan Krishna. Alice memang mengakui anak di video itu merupakan anaknya, tetapi ditegaskan bahwa itu bukan darah daging Krishna.


Kadiv Humas Polri kala itu, Boy Rafli Amar, menegaskan bahwa mutasi Krishna ke Divhubinter bukan karena dugaan kasus penganiayaan yang terjadi. “Tidak ada kaitan. Dimutasi karena yang bersangkutan keahliannya di bidang hubungan internasional,” jelas Boy.


Disalip Ferdy Sambo

Sidang Ferdy Sambo. (Suara.com/Alfian Winanto)


Sejak itu tanda-tanda macetnya karier Krishna seolah mulai terlihat. Pasalnya selama hampir lima tahun Krishna menempati jabatannya dan tetap berpangkat Brigjen alias jenderal polisi bintang satu, bahkan ketika juniornya, Ferdy Sambo, menjadi Kadiv Propam Polri dan berpangkat Irjen alias jenderal polisi bintang dua.


Tak hanya itu, Krishna merupakan lulusan Akpol 1991 atau seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dikutip dari Suara Denpasar -- jaringan Suara.com edisi 18 Oktober 2022, teman-teman seangkatan Krishna saat itu bahkan sudah menjadi Irjen, misalnya Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Kapolda NTB Muhammad Iqbal, Asisten Kapolri bidang SDM Wahyu Widada, dan Wakabaintelkam Merdisyam.

Load More