BeritaHits.id - Sudah berlalu selama tujuh tahun, kasus Kopi Sianida yang melibatkan Jessica Wongso kembali menjadi perbincangan. Kasus yang menewaskan I Wayan Mirna Salahin itu menarik perhatian lagi usai diangkat dalam film dokumenter Netflix.
Diangkat jadi film dokumenter, kasus Jessica Wongso kembali memunculkan teka-teki. Apalagi dengan pernyatasn-pernyataan pihak Jessica soal kejanggalan para aparat di kasus tersebut.
Dari pengakuan dua kuasa hukum Jessica Wongso, berikut tiga kejanggalan polisi di kasus Kopi Sianida.
Baca Juga: Ungkap Misteri Kematian Ibu-Anak di Depok Sore Ini, Polisi: Kasusnya Cukup Rumit
Krishna Murti yang kala itu berpangkat Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya disebut sekonyong-konyong menyimpulkan bahwa kematian Mirna disebabkan oleh keracunan.
Padahal pihak kepolisian belum melakukan autopsi pada tubuh mendiang Mirna.
"Supaya jelas, titik sentral atau clue untuk bisa mengulik kasus ini, sebernya kan sudah tiga hari mayat Mirna sudah mau dikutbur tiba-tiba Krishna Murti datang," ungkap Otto Hasibuan dalam perbincangan di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
"[Krishna] bilang eh anakmu ini mati diracun, padahal dia belum pernah diautopsi belum permah diambil sample, dari mana asalnya dan sebabnya Krisna Murti sebut diracun," imbuhnya.
Bukan hanya itu, Krishna Murti juga diungkap Jessica pernah memintanya untuk mengaku membunuh Mirna.
"Dia [Krishna Murti] bilang begini, 'Kamu ngaku aja. Katanya CCTV-nya udah ada, kamu menaruh sesuatu di minumannya Mirna. Itu sudah di-zoom berkali-kali', dia bilang. 'Kalau kamu mengaku sekarang kamu nggak akan lah dihukum mati, seumur hidup juga saya akan nggak saya kasih, paling cuma 7 tahun. Lalu nanti dipotong-potong apa-apa. Paling kamu sebentar lagi keluar'," ungkap Jessica Wongso kepada hakim pada 28 September 2016 silam.
2. Tidak Boleh Autopsi
Janazah Mirna rupanya tak pernah diautopsi saat disebut-sebut keracunan sianida. Bukti yang disajikan soal racun hanya berdasar pada cairan tubuh dan sianida di gelas.
Usut punya usit polisi lah yang meminta agar Mirna tidak diautopsi.
"Ternyata tidak diautosi, kenapa enggak diautopsi?" ungkap Otto.
"Do persidangan kami tanya dokter Slamet, orang yang melakukan pemeriksaan terhadap mayat. Suadara dokter ahli dia bilang tidak [autopso], lantas saya tanya kenapa tidak diautopsi, itu permintaan polisi [katanya]," tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Hak Jawab Warga Manglongsari soal Berita 'Hidup Ditemani Anjing, Penderita Kanker di Wonosobo Diamuk Warga'
-
Tentara Israel Ancam Mau Penjarakan Warganet Indonesia: Interpol Bakal Bertindak!
-
Reaksi Gibran Saat Iriana Jokowi Disebut Dalang di Balik Pencalonannya: Enggak Usah Dibesar-besarkan
-
Selvi Ananda Disebut Tak Restui Suaminya Maju Cawapres, Gibran: Itu Gosip!
-
Depresi Usai Jadi Korban KDRT, Dokter Qory Mulai Tenang Usai Bertemu Ketiga Anak