Scroll untuk membaca artikel
Ruth Meliana | Elvariza Opita
Kamis, 12 Oktober 2023 | 18:08 WIB
Politikus PDIP Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (30/9/2023). [Suara.com/Bagaskara]

BeritaHits.id - Belum lama ini terungkap peristiwa di balik layar hingga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi Wali Kota Solo. Diungkap politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan, Jokowi ternyata langsung menghadap Megawati Soekarnoputri demi membantu perjalanan politik sang putra.

“Tahun 21 sebelum dia wali kota, proses pemilihan Wali Kota Solo dari ranting cabang, sudah berproses selama 4 bulan dan final, memilih Purnomo dan Teguh. Tetapi Jokowi meminta ke Ibu Mega agar anaknya,” kata Panda di salah satu televisi swasta, dikutip pada Kamis (12/10/2023).

Menurut Panda, AD/ART PDIP mengatur supaya calon kepala daerah yang dipilih minimal harus dua tahun berada di partai. Lalu ada mekanisme memilih dari bawah alias menjaring suara konstituen sebaik-baiknya.

“Mega karena mungkin dia sayangnya sama Jokowi, dengan hak prerogatif dia, dia abaikanlah itu, dia istimewakanlah ini,” ucap Panda.

Baca Juga: Duet Prabowo dan Gibran Dinilai Sebagai Perkawinan Dua Generasi, Politisi Gerindra: Jangan Pernah ada Keraguan

Politikus senior PDIP Panda Nababan. (Suara.com/Novian)


Hal ini sontak menjadi perbincangan panas karena Jokowi dianggap terbukti berusaha membuat politik dinasti. Apalagi karena sekarang kedua anak laki-lakinya serta sang menantu, Bobby Nasution, juga telah terjun ke dunia politik.

Huru-hara ini belakangan ditanggapi oleh sang Wali Kota Solo. Dilihat di kanal YouTube berita surakarta, Gibran menegaskan bahwa pada akhirnya rakyat lah yang memilih dirinya, tak peduli dengan sebutan karpet merah dan sebagainya.

“Silakan diungkit. Mau dikasih tiket, dikasih karpet merah, dikasih keistimewaan, kalau warga tidak mau memilih, itu saya pasti akan kalah,” tutur Gibran.

“Jadi keputusan terakhirnya itu ada di warga masyarakat, bukan masalah tiket, masalah anak ini anak itu. Saya kan sudah sering kasih contoh, anaknya ini, anaknya itu, maju, gagal. Yang penting kan dari warga. Warga nggak memilih, percuma,” sambungnya.

Meski begitu Gibran mengaku tidak resah dengan apa yang disampaikan Panda lantaran menghormati sosoknya sebagai senior di bidang politik. Dalam kesempatan yang sama, Gibran juga mengaku tidak meninggalkan PDIP, terutama di tengah panasnya isu dirinya akan diipinang menjadi bacawapres Prabowo Subianto.

Baca Juga: Heboh Plesetan MK Jadi Mahkamah Keluarga, Gibran: Biar Warga yang Menilai

Load More