Scroll untuk membaca artikel
Agatha Vidya Nariswari | Fita Nofiana
Selasa, 17 Oktober 2023 | 13:48 WIB
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dalam Puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). [Dok. PDIP]

BeritaHits.id - Hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut tengah tak baik-baik saja. Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung bahkan menyebutkan bahwa keduanya diam-diam tengah terlibat perang terbuka.

"Jokowi dan Mega itu tak mungkin didamaikan, lebih mungkin perdaimain Palestina dan Israel. Seluruh aparat yang dicokoli oleh Jokowi secara rela akan pasang badang untuk melawan PDIP," ujar Rocky Gerung dalam perbincangan di kanal YouTube miliknya.

Rocky bahkan mengamini bahwa putusan MK soal batas minimum capres dan cawapres merupakan bagian dari perang terbuka kubu Jokowi dan Megawati.

"Ini duel yang bisa membahayakan, dendam akan dipupuk karena massa versus massa," tandasnya.

Baca Juga: Jokowi Angkat Topi Untuk China Karena Masifnya Investasi di RI

Perang antara kubu Jokowi dan Megawati juga tampak saat Gibran Rakabuming Raka datang ke acara Projo. Padahal Projo sendiri secara terang-terangan mendeklarasikan dukungan pada capres Prabowo Subianto.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bersama Presiden Jokowi meresmikan mobil bioskop keliling PDIP di sela-sela acara pembukaan Rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). (Suara.com/Bagaskara)

"Ini perang terbuka, jadi Mega menganggap bakal rela untuk mengerjai Jokowi, batas kesabaran Megawati akan diuji hari-hari ini," ungkap Rocky.

"Harusnya Mega setelah deklarasi pecat Gibran dan Jokowi, jadi Mega siapkan aja untuk deklarasi pecat Jokowi dan Gibran dari PDIP," tuturnya.

Lebih lanjut Rocky menduga bahwa sebenarnya Megawati sedang mengumpulkan berbagai kesalahan Jokowi untuk cukup memecatnya dari PDIP.

"Mungkin saja yang dilakukan Megawati adalah sedang mengumpulkan kesalahan Jokowi untuk dipaparkan pada publik," paparnya.

Baca Juga: Perburuk Demokrasi Lewat Dinasti Politik, Beragam Tokoh Teken Maklumat Keprihatinan

Load More