Scroll untuk membaca artikel
Chyntia Sami Bhayangkara | Dita Alvinasari
Jum'at, 20 Oktober 2023 | 12:09 WIB
Bacapres Prabowo Suboanto usai pertemuan dengan para ketum parpol pendukung di kediaman Jalan Kertanegara No IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/10/2023). [Suara.com/Novian]

BeritaHits.id - Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan menggelar sidang putusan gugatan batas usia maksimal capres dan cawapres pada Senin (23/10/2023).

Gugatan tersebut diajukan oleh Rudy Hartono. Pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut menggugat agar MK mengubah batas usia capres dan cawapres maksimal 70 tahun.

Dikutip dari laman resmi MK, Rudi Hartono membeberkan sejumlah urgensi soal pengaturan batas maksimal usia capres dan cawapres yang tercantum dalam Pasal 169 huruf (q) UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Ia menyebut jika ketiadaan pengaturan batasan maksimal usia tersebut bisa bepotensi menimbulkan tindakan diskriminatif dan bertentangan dengan beberapa pasal lain yang ada dalam UUD 1945.

Baca Juga: Cita-cita Cak Imin Jika Menang Pilpres 2024, Lebur Kemendes-Kementan Jadi Satu Kementerian

Permasalahan ini tentu saja tidak lepas dari sorotan warganet. Banyak warganet yang menilai jika gugatan tersebut ditujukan untuk membegal Prabowo Subianto yang akan mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2024.

Diketahui, saat ini Prabowo sudah berumur 72 tahun. Sehingga jika gugatan tersebut disahkan oleh MK, maka jalan Prabowo untuk maju dalam kontestasi akan terhalang.

Dikutip dari kolom komentar Instagram @/terangmedia pada Jumat (20/10/2023), banyak warganet yang memberikan berbagai tanggapan soal persoalan tersebut.

"Ada-ada aja cara membegalnya," komentar warganet.

"Tak-tik biar Gibran ditarik jai wapres. Ngeri-ngeri adik ipar di MK ini," timpal warganet lain.

Baca Juga: Bocoran Airlangga Hartarto Kapan Cawapres Prabowo Diumumkan: Hari Ini Kita Tumpengan

"Udah kelihatan sih siapa yang jegal, udah tahu bakal kalah jadinya ya gini," imbuh lainnya.

"Siapa ini yang bergerak?" ujar yang lain.

"Mengerikan terlalu banyak drama. Negara semakin amburadul," komentar warganet lainnya lagi.

Load More